Lazada, Tren E-Commerce yang Semakin Tinggi




Di Indonesia, pada 2013 nilai e-commerce mencapai Rp 96 triliun dan tahun ini diperkirakan nilainya Rp 120 triliun-Rp 140 triliun. Jumlah itu akan terus meningkat pada 2025 ketika kalangan menengah Indonesia terus bertambah. Dari 74 juta orang pada 2013, kalangan menengah diperkirakan akan bertambah menjadi 141 juta orang pada lima hingga sepuluh tahun ke depan. Pertumbuhan kalangan menengah itu diperkirakan mampu meningkatkan nilai e-commerce hingga 40 persen.
Melonjaknya konsumsi pada bulan puasa oleh masyarakat Indonesia juga dimanfaatkan oleh pelaku bisnis dalam jaringan untuk mendongkrak penjualan mereka. Tren di luar jaringan atau luring ternyata juga berbanding lurus dengan perniagaan elektronik di internet.
Berdasarkan laporan yang disusun oleh Google Indonesia, aktivitas di internet meningkat selama bulan puasa untuk mencari informasi terkait tren busana muslim, makanan, tiket perjalanan pulang ke kampung halaman, dan berbelanja perangkat elektronik seperti telepon seluler. Selama satu bulan, dunia perniagaan elektronik menikmati peningkatan transaksi hingga 96 persen dan pendapatan sebanyak 84 persen.
Country Industry Head Google Indonesia Henky Prihatna menjelaskan bahwa perilaku menggunakan internet juga berubah selama bulan puasa, yakni aktif pada dini hari atau sebelum menyantap sahur. Dari pengalaman tahun sebelumnya, lonjakan aktivitas ke situs e-commerce bisa mencapai empat kali lipat.
Sebanyak 40 perusahaan perniagaan elektronik juga menggelar kampanye "Lebaran Belanja Online" selama 10 hari, mulai 25 Juni hingga 5 Juli. Beberapa nama yang terlibat seperti Lazada salah satunya. Para pelaku menawarkan layanan yang berbeda, baik dalam bentuk barang maupun jasa.
Kampanye yang diikuti hingga 40 pelaku tersebut dimaksudkan untuk menciptakan kegiatan bersama yang terlihat menonjol ketimbang menggelar kampanye masing-masing. Dia memperkirakan kenaikan penjualan selama bulan Ramadhan ini bakal mencapai dua hingga tiga kali lipat.
Lazada, yang kita semua tahu pada saat ini Lazada adalah fashion shop online terbesar dan terlengkap di indonesia. Lazada adalah sebuah situs atau toko online yang khusus menjual produk produk pakaian, baik pakaian pria dan wanita atau pun aksesoris lainnya, atau lebih tepatnya Lazada ini hanya menjual barang barang fashion.Dan saat ini sudah tidak bisa dipungkiri lagi apabila belanja online sudah menjadi trend baru bagi orang indonesia, ini bisa dibuktikan dengan peningkatan order online yang dilakukan oleh orang indonesia sepanjang tahun 2014 ini.
Dengan minat yang semakin tinggi ini pihak pihak penyelenggara online pun pada tanggal 12-12-2014 kemarin melakukan diskon bear besaran, diskon besar besaran diberikan oleh Lazada dan lazada, tentu saja dengan adanya hari belanja online seperti kemarin akan membuat minat belanja online semakin meningkat.

Mengapa belanja di Lazada?
Pilihan barang lebih banyak: Lazada diibaratkan sebagai sebuah mal, yang memungkinkan setiap pengguna membuka toko-online mereka dengan mudah bahkan gratis. Pilihan barang yang tersedia pun menjadi lebih variatif dengan adanya keberagaman ini.
Lebih aman: Berbagai sarana penunjang dan sistem terpadu yang dimiliki Lazada mampu meminimalisir kekhawatiran Anda. Takut kartu kredit Anda disalahgunakan? Seluruh transaksi yang dilakukan di Lazada menggunakan transfer antar-rekening bank. Khawatir akan terjadinya penipuan? Rekening yang digunakan adalah rekening milik Lazada sebagai escrow-account.
Mudah mencari barang yang diinginkan: Lazada dilengkapi dengan mesin pencari yang akan memudahkan pencarian barang yang Anda inginkan. Gunakan juga fitur direktori yang dapat dimanfaatkan sebagai katalog belanja Anda.
Tracking Order: Lazada terintegrasi dengan agen pengiriman besar di Indonesia yang mempermudah Anda untuk memeriksa status pengiriman barang Anda.
Komunitas jejaring sosial: Lazada adalah mal online berbasis komunitas. Manfaatkan fitur-fitur yang dikembangkan untuk komunitas, seperti Talk About It untuk melihat produk apa yang sedang happening saat ini, dan Review untuk melihat kualitas produk dan reputasi dari para penjual.
Beragam even menarik: Secara berkala, Lazada mengadakan event-event menarik mulai dari menyediakan highlight barang-barang dengan potongan harga, hingga mengadakan event-event berhadiah. So, stay tune on Lazada, karena di Lazada: Belanja online aman dan nyaman.

Bagaimana Cara Menjadi Pembeli di Lazada ?
1. Silahkan masuk ke paypal.camsh.com/carabelanjadilazada/.
2. Kemudian setelah menemukan barang yang akan dibeli, silahkan pilih barang tersebut, misalnya teman-teman mau beli kemeja, maka klik kemeja tersebut lalu klik beli/pesan untuk memasukkan barang belanja ke tas/keranjang belanja pembaca.
3. apabila sudah menantukan barang yang ingin dibeli, silahkan klik lanjut untuk melakukan pembayaran atau transaksi.
4. Kemudian teman-teman akan diarahkan pada halaman Login/Mendaftar, apabila sudah punya akun di Lazada silahkan login, tapi apabila belum Klik Daftar.
5. Selanjutnya setelah melakukan pendaftaran atau login maka akan muncul halaman baru dan teman-teman akan menemukan tiga buah kolom yang wajib diisi:
Kolom Pertama: Data Pelanggan dan Alamat Pengiriman. Isikan data teman-teman dan alamat tujuan pengiriman pesanan teman-teman.
Kolom Kedua: Metode Pembayaran. Pilih metode pembayaran yang teman-teman inginkan (cash on delivery, transfer ke rekening bank, atau kartu kredit).
Kolom Ketiga: Konfirmasi Pesanan. Pastikan barang yang ingin teman-teman pesan sudah sesuai.
6. Setelah memilih metode pembayaran biasanya akan ada email masuk dari Lazada, silahkan cek email pembaca, biasanya pada email tersebut memberikan nomor order dan jumlah pembayaran yang harus pembaca bayarkan.
7. Apabila sudah menerima email tersebut lakukan pembayaran, misal pembaca memilih transfer bank, pembaca bisa transfer lewat ATM, atau pun SMS Banking.
8. Setelah melakukan pembayaran langsung konfirmasi belanja pembaca kesini.
9. Biasanya setelah melakukan konfirmasi pembaca akan menunggu maksimal selama 24 jam, pihak Lazada akan mencek terlebih dahulu pembayaran dari pembaca, biasanya apabila pembayaran sudah dicek/diterima Lazada maka akan ada pemberitahuan lewat email atau lewat sms.
10. Apabila email pemberitahuan dari Lazada belum masuk sedangkan pembaca sudah menunggu selama 24 jam silahkan telpon CS Lazada.
11. Seteleh mendapat konfrmasi dari pihak Lazada bahwa pembayaran telah diterima maka silahkan tunggu pesanan pembaca datang kerumah, biasanya lama pengiriman di Lazada tergantung lokasi pembaca.
Apabila Jabodetabek biasanya 1-3 hari
Apabila Luar Jabodetabek biasanya 2-6 hari

Potensi besar Lazada
Perdagangan elektronik di Indonesia memiliki potensi besar karena populasi, daya beli, tingkat konsumsi, dan penetrasi internet melalui telepon pintar semuanya diprediksi terus tumbuh pada masa mendatang.
CEO Lazada Indonesia Magnus Ekbom menyebutkan, tantangan e-commerce di Indonesia adalah membangun kepercayaan dan kenyamanan konsumen. Opsi bayar di tempat menjadi gebrakan Lazada.
”Konsumen kami mulai beralih membayar barang belanja dari metode transfer melalui ATM (anjungan tunai mandiri) atau kartu kredit ke langsung di tempat. Kondisi ini terjadi setelah mereka membeli barang dari kami untuk kedua atau ketiga kalinya,” tutur Magnus.

Perlindungan penipuan
Salah satu kendala yang dijumpai dari e-commerce adalah peluang penipuan terhadap konsumen. Untuk itu, keamanan transaksi harus ditingkatkan.
Hingga kini sudah ada 17 laporan yang diterima Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan terkait e-commerce.
Kepala Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Ardiansyah Parman, di Jakarta, mengatakan, sama seperti perdagangan konvensional, konsumen dalam e-commerce juga perlu mendapat perlindungan.
BPKN mengusulkan agar pemilik laman belanja daring memverifikasi dan mendata pedagang daring yang bergabung dalam laman belanja daring. Tujuannya adalah memberantas penipuan dalam jual-beli secara daring, pungutan liar jasa keuangan, dan pembayaran elektronik ilegal.
”Artinya, ketika konsumen dirugikan, penjual barang bisa segera dilacak dan ditindak. Pendaftaran serupa perlu dilakukan pemilik laman dan pedagang dari luar negeri,” katanya.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia Daniel Tumiwa menjelaskan, regulasi yang dikeluarkan pemerintah harus mengarah ke isu tersebut. Misalnya, semua toko daring ritel harus mendaftarkan diri ke Kementerian Perdagangan untuk memperoleh keterangan badan usaha. Dengan adanya peraturan yang pro konsumen belanja daring, lanjut Daniel, penipuan transaksi bisa diminimalkan.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Srie Agustina menyebutkan, pemerintah sedang menyiapkan rancangan peraturan pemerintah perdagangan melalui sistem elektronik.

Ekonomi baru berkat Lazada
Dengan jumlah pengguna internet mencapai 71,9 juta jiwa, disertai terus meningkatnya kelas menengah Indonesia, peluang ekonomi dari dunia maya makin menggiurkan. Puluhan juta orang yang terhubung tidak saja dimanfaatkan untuk berkomunikasi, tetapi juga untuk menggerakkan ekonomi baru dalam bentuk e-dagang.
Berbeda dengan praktik konvensional, transaksi dalam e-dagang sepenuhnya memanfaatkan internet, baik melalui komputer pribadi maupun telepon seluler layar sentuh. Pengguna hanya perlu memilih barang yang mereka inginkan di layar, dilanjutkan dengan pembayaran menggunakan metode bayar yang disepakati.
Di Indonesia, umumnya metode pembayaran yang dipilih adalah cara tunda, yakni transfer bank, baik melalui mesin ATM, mobile banking, maupun internet banking. Metode lain adalah seketika dengan dibebankan ke kartu kredit secara langsung atau melalui gerbang pembayaran pihak ketiga, seperti Paypal.
Setelah pembayaran selesai, mereka hanya perlu menunggu barang diantar ke alamat yang telah disepakati. Semua itu dilakukan tanpa harus keluar rumah dan berpindah secara fisik ke toko.
Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, potensi ekonomi dari e-dagang di Indonesia memang masih kecil. Setidaknya pada tahun 2013 pernah dicatat 8 miliar dollar AS. Namun, semua pihak optimistis angkanya akan terus naik dan berlipat di tahun-tahun mendatang.
Gudang menjadi kebutuhan bagi para penyedia layanan e-dagang karena mereka harus menyimpan barang dari produsen dan mengirim kepada pemesan dalam waktu singkat. Pihak penyedia, seperti Lazada, kini memiliki gudang di kawasan Jakarta Timur.

Meningkatkan daya saing
Kemajuan Teknologi Informasi (TI) perlu dimanfatkan para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk mengembangkan bisnisnya melalui e-Commerce, peluangnya terbuka lebar dan secara teknis mudah dijalankan, Tedy Sukardi, Ketua Federasi Teknologi Informasi Indonesia (FTI) mengatakan dalam perbincangan dengan Busines News.
Dengan memanfatkan e-Commerce dalam operasional bisnisnya, Lazada akan mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan berpeluang menggaet pelangan baru. Di sisi lain, pelangan akan lebih mudah mendapatkan informasi yang diperlukan secara on-line. Berbagai penghematan dan efisiensi akan dicapai seperti dalam hal biaya transportasi, komunikasi telepon atau fax, pengiriman, dokumen, cetakan, waktu dan tenaga kerja.
Kondisinya sekarang sangat mendukung, antara lain jumlah pemakai internet di dunia yang diperkirakan lebih dari 1,3 milar dan di Indonesia diperkirakan lebih dari 25 juta orang penguna internet. Jumlah tersebut dipastikan bakal bertambah setiap harinya. Peluang pasarnya terbuka lebar karena jumlah penduduk dan kebutuhan produk dan jasa relatif besar. Sumber daya potensial juga tersedia, termasuk ketersedian tenaga kerja trampil di bidang IT. Satu hal yang tidak perlu diragukan, penerapan IT dalam bisnis bukan hal yang baru karena telah dimplementasikan dengan berhasil oleh pelaku bisnis besar maupun para pioner.
Implementasinya banyak, bisa untuk pengembangan produk, promosi, transaksi secara online, pengiriman dan untuk layanan purna jual. Pelaksananya juga bisa bertahap, misalnya dengan mengunakan computer dalam kegiatan kantor selanjutnya komputer tersebut terhubung dengan internet dan mengunakan internet tersebut untuk mencari informasi maupun email.

DAFTAR PUSTAKA
Ø  Rahardjo, Didit Putra Erlangga. 2015. “Ekonomi Baru Berkat Internet". KOMPAS, 23 Februari 2015.
Ø  ________________________. 2015. "Selama Ramadhan, E-Dagang Melonjak". KOMPAS, 24 Juni 2015.
Ø  ________________________. 2015. "Tren E-dagang Makin Tinggi". KOMPAS, 16 Februari 2015.

Ø  Nuryanti. Desember 2013, “Peran E-commerce Untuk Meningkatkan Daya Saing Usaha Kecil dan Menengah (UKM)”. Volume 21, No. 4, http://ejournal.unri.ac.id/index.php/JE/article/viewFile/2049/2013, 27 Juni 2015. 

Teknik Pembuatan Catatan Kaki (Footnote) dan Daftar Pustaka (Bibliography)

Daftar Pustaka
1.        Darmawan, Darmadi & Imam Munardhi. 2006. Fight like Tiger Win Like a Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati. Jakarta: Gramedia. Halaman 10.
2.        ________________________________. 2006. Fight like Tiger Win Like a Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati. Jakarta: Gramedia. Halaman 10.
3.        Wirosardjono, Setjipto. “Didikan Jerman, Budaya Jawa”. Dalam http://www.republika.com
4.        Darmawan, Darmadi & Imam Munardhi. 2006. Fight like Tiger Win Like a Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati. Jakarta: Gramedia. Halaman 10.
5.        Trenholm, Sarah & Arthur Jensen. 2004. Interpersonal Communication. California: Wadsworth. Halaman 25.
6.        Wirosardjono, Setjipto. “Didikan Jerman, Budaya Jawa”. Dalam http://www.republika.com
7.        Kasali, Rhenald. 2006. Sembilan Fenomena Bisnis. Jakarta: Gramedia. Halaman 8.
8.        Trenholm, Sarah & Arthur Jensen. 2004. Interpersonal Communication. California: Wadsworth. Halaman 35.
9.        Kasali, Rhenald. 2006. Sukses Melakukan Presentasi. Jakarta: Gramedia. Halaman 55.
10.    2006. Sukses Melakukan Presentasi. Jakarta: Gramedia. Halaman 56.
11.    Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus Istilah Ekonomi. Jakarta. Halaman 75.
12.    Conboy, Ken. 2007. Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia. Jakarta: Pustaka Primatama. Halaman 100
13.    Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus Istilah Hukum. Jakarta. Halaman 75.
14.    Romney, Marshal R & Paul John Steinbart. 2005. Sistem Informasi Akuntasi. Jakarta: Salemba Empat. Halaman 455.
15.    Adhary, Rudy. “Kiprah Spion Melayu: dari BRANI hingga BIN”. Dalam http://www.kompas.com/ Diakses pada 17 Juni 2007.
16.    ___________. “Kiprah Spion Melayu: dari BRANI hingga BIN”. Dalam http://www.kompas.com/ Diakses pada 17 Juni 2007.
17.    Romney, Marshal R & Paul John Steinbart. 2005. Sistem Informasi Akuntasi. Jakarta: Salemba Empat. Halaman 450.
18.    Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus Istilah Ekonomi. Jakarta. Halaman 75.
19.    Conboy, Ken. 2007. Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia. Jakarta: Pustaka Primatama. Halaman 100
20.    ___________. 2007. Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia. Jakarta: Pustaka Primatama. Halaman 110.

Catatan Kaki
1.        Darmadi Darmawan & Imam Munardhi, Fight like Tiger Win like Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati, Jakarta: Gramedia, 2006. Halaman 10
2.        Darmadi Darmawan & Imam Munardhi, Fight like Tiger Win like Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati, Jakarta: Gramedia, 2006. Halaman 10
3.        Soetjipto Wirosardjono, “Didikan Jerman, Budaya Jawa”, http://www.republika.com
4.        Darmadi Darmawan & Imam Munardhi, Fight like Tiger Win like Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati, Jakarta: Gramedia, 2006. Halaman 10
5.        Sarah Trenholm & Arthur Jensen, Interpersonal Communication, California: Wadsworth, 2004. Halaman 25
6.        Soetjipto Wirosardjono, “Didikan Jerman, Budaya Jawa”, http://www.republika.com
7.        Rhenald Kasali, Sembilan Fenomena Bisnis, Jakarta: Gramedia, 2006. Halaman 8
8.        Sarah Trenholm & Arthur Jensen, Interpersonal Communication, California: Wadsworth, 2004. Halaman 35
9.        Rhenald Kasali, Sukses Melakukan Presentasi, Jakarta: Gramedia, 2006. Halaman 55
10.    Rhenald Kasali, Sukses Melakukan Presentasi, Jakarta: Gramedia, 2006. Halaman 56
11.    Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Istilah Ekonomi, Jakarta, 2005. Halaman 75
12.    Ken Conboy, Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen, Jakarta: Pustaka Primatama, 2007. Halaman 100
13.    Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Istilah Hukum, Jakarta, 2005. Halaman 75.
14.    Marshal R. Romney & Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta, 2005. Halaman 455
15.    Rudy Adhary, “Kiprah Spion Melayu: dari BRANI hingga BIN”, http://www.kompas.com, 17 Juni 2007
16.    Rudy Adhary, “Kiprah Spion Melayu: dari BRANI hingga BIN”, http://www.kompas.com, 17 Juni 2007
17.    Marshal R. Romney & Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta, 2005. Halaman 450
18.    Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Istilah Ekonomi, Jakarta, 2005. Halaman 75
19.    Ken Conboy, Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen, Jakarta: Pustaka Primatama, 2007. Halaman 100
20.    Ken Conboy, Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen, Jakarta: Pustaka Primatama, 2007. Halaman 110

Copyright by Fauziah Safarina 2012. Powered by Blogger.

GUNADARMA UNIVERSITY

STUDENTSITE NEWS

My Twitter

Twitter icon

My Tweets

Loading..

Popular Posts

Total Pageviews