TEORI PERILAKU PRODUSEN, BIAYA PRODUKSI, DAN MENENTUKAN KEUNTUNGAN.
1. Teori Perilaku Produsen
Teori Perilaku Produsen adalah teori yang
menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam menghasilkan produk
yang selalu berupaya untuk mencapai efesiensi dalam kegiatan produksinya.
Produsen berusaha untuk menghasilkan produksi seoptimal mungkin dengan
mengantur penggunaan faktor produksi yang paling efisien.
Produksi adalah setiap kegiatan yang dapat
meningkatkan nilai guna suatu barang. Dimana bentuk kegiatannya meliputi:
1)
From Changing activitie, yaitu kegiatan
mengubah bentuk dari suatu barang.
2)
Transportation, yaitu kegiatan
memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain.
3)
Storage, yaitu kegiatan menyimpan suatu
barang yang akan digunakan di masa yang akan datang.
4)
Merchandishing, yaitu kegiatan
memperdagangkan suatu barang agar sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan.
5)
Personal service, yaitu kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang yang orang lain mengakui keberadaannya.
Di
dalam menganalisis teori produsen, kita mengenal 2 hal:
1)
Produksi jangka pendek, perusahaan
memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus
dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa
besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Pengusaha dalam
melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua macam
keputusan:
a. Berapa
output yang harus diproduksi
b. Berapa
dan dalam kondisi faktor-faktor produksi (input) digunakan
2)
Produksi jangka panjang suatu proses
produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun,
15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka
waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses
produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada
input tetap.
Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoristis,
dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
1)
Bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha
mencapai keuntungan yang maksimum.
2)
Bahwa produsen atau pengusaha beroprasi
dalam pasar persaingan sempurna.
Permasalahan seorang produsen adalah bagaimana
dengan modal yang terbatas bisa menciptakan barang dengan kualitas dan
kuantitas yang cukup. Peran penting seorang produsen adalah sebagai berikut :
1)
Produsen menjadi manajer yang
mengkoordinasikan faktor – faktor produksi baik tenaga kerja/ L , tanah/ sumber
daya alam, N, capital/ modal, bahan baku dan enterpreneur / keahlian yang ada
dalam masyarakat.
2)
Mempunyai insiatif dan daya kreatif
untuk inovasi – inovasi baru termasuk dalam IPTEK.
3)
Mengambil keputusan kebijakan bisnis.
4)
Mampu menganalisis kondisi ekonomi
secara makro yang sedang berlangsung dalam negara tersebut.
5)
Kemampuan untuk memilih WHAT (Barang apa
yang dibuat), HOW (Bagaimana cara paling efisien untuk membuatnya), WHO (Siapa
yang terjun langsung dan tidak langsung dalam proses produksi), WHOM (Untuk
siapa barang tersebut dibuat). Di sini diharapkan seorang produsen mempunyai
kepekaan untuk melihat pasar yang paling menguntungkan.
2. Biaya Produksi
Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban”
yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi.
Biaya produksi
adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut.
Dua
jenis biaya produksi:
1)
Biaya eksplisit adalah pengeluaran perusahaan yang berupa
pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor produksi dan bahan mentah yang
dibutuhkan perusahaan.
2)
Biaya implisit adalah perkiraan pengeluaran (biaya) atas
faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
Biaya
produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1)
Bahan baku atau bahan dasar termasuk
bahan setengah jadi.
2)
Bahan-bahan pembantu atau penolong.
3)
Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli
hingga direktur.
4)
Penyusutan peralatan produksi.
5)
Uang modal, sewa.
6)
Biaya penunjang seperti biaya angkut,
biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi.
7)
Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
8)
Pajak .
3. Macam-Macam Biaya Produksi
3.1.
Biaya
Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus
dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi yaitu dari penurunan rumus
menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah:
TC = FC + VC
FC = TC – VC
Keterangan:
TC
= Biaya total (Total Cost)
FC
= Biaya tetap (Fixed Cost)
VC
= Biaya Variabel (Variable Cost)
3.2.
Biaya
Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)
Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan
apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang
yang diproduksi. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut, yaitu:
VC = TC – FC
3.3.
Biaya
Total (Total Cost/TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya
produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = FC + VC
3.4.
Biaya
Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total
dan jumlah barang yang dihasilkan. Rumus
:
AFC = FC/Q
Keterangan:
FC
= Biaya Tetap Total
Q = Kuantitas
3.5.
Biaya
Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable
satuan unit produksi. Rumusnya: AVC =
VC/Q
Keterangan:
VC = Biaya
Variabel Total
Q = Kuantitas
3.6.
Biaya
Total Rata-Rata (Average Cost/AC)
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat
dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya
dihitung menggunakan rumus di bawah ini:
AC=
TC /Q atau (VC+FC)/Q
AC=
AVC+AFC
3.7.
Biaya
Marginal (Marginal Cost/MC)
Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan
karena tambahan satu unit produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisih Total
Cost dan selisih kuantitas dari barang yang diproduksi. Sehingga dapat
dirumuskan:
MC = dTC/dQ Atau MC = TCn – TCn-1
3.8.
Biaya
Pabrikasi
a) Biaya
Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku,
dll.
b) Biaya
Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
3.9. Biaya Non-pabrikasi
a) Biaya
Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan
produk bagi pelanggan
b) Biaya
Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan
menyediakan dukungan bagi karyawan Departemen.
c) Common
Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau
jasa oleh dua departemen atau lebih.
d) Joint
Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang
menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
Periode
Akuntansi :
1) Capital
Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
2) Revenue
Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
Ø Biaya
Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Ø Biaya
Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya
ada dan dikeluarkan
4. Menentukan Keuntungan
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis
kegiatan produsen adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai
kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum”.
Berdasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukan pada tingkat kapasitas
memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya.
Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah
satu-satunya tujuan perusahaan. Ada perusahaan yang menekankan kepada volume
penjualan dan ada pula yang memasukan pertimbangan politik dalam menentukan
tingkat produksi yang akan dicapai. Ada pula perusahaan yang lebih menekankan
kepada usaha untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang memperhatikan
tujuan mencari keuntungan yang maksimum.
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara
hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil
penjualan melebihi biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil
penjualan kurang dari biaya produksi.. Keuntungan yang maksimum dicapai apabila
perbedaan diantara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang
paling besar.
Dengan demikian, tujuan untuk mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya(maksimum) merupakan asumsi dalam meng-analisis perilaku
produsen (individual maximization).
Dalam
menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara, yaitu :
a)
Keuntungan maksimum dicari dengan jalan
mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
b)
Keuntungan maksimum terjadi pada saat
penerimaan marginal (MR) dan biaya marginal (MC).
Biaya marginal adalah perubahan biaya total perunit
perubuhan output. Penerimaan marginal adalah perubahan penerimaan total perunit
output atau penjualan hasil penjualan marginal, satu konsep mengenai hasil
penjualan yg sangat penting untuk diketahui dalam analisa penentuan harga dan
produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marginal,yaitu
tambahan hasil perjualan yg diperoleh perusahaan dari menjual barang yg
diprouksinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Thursday, May 01, 2014 | Labels: TEORI ORGANISASI UMUM | 5 Comments
Subscribe to:
Posts (Atom)
Copyright by Fauziah Safarina 2012. Powered by Blogger.
MY CAMPUS
STUDENTSITE NEWS
About Me
Facebook Contact
My Twitter
My Tweets
Popular Posts
-
Ini salah satu bahan praktikum fisika dasar gue pas masih di tingkat 1. Gue share supaya bisa membantu peserta praktikum tingkat 1 lainnya...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang kaya akan budaya dan dae...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang lain. Meskipun hidup ber ke...
-
Tujuan saya memilih topik ini adalah untuk mendeskripsikan penyesuaian diri pada kepribadian ekstrovert dan introvert. Lalu mengetahui pe...
-
I. Definisi Pendapatan Nasional Pendapatan nasional dapat didefinisikan sebagai: · Nilai barang dan jasa yang diprodu...
-
1. Teori Perilaku Produsen Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam me...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya manusia banyak tujuan yang hendak dicapai sepanjang hidupnya. Seringkali ...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi I...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki keberagaman terbany...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberagaman dalam budaya Indonesia tercermin pada bagian budaya-budaya ...