BEKERJA SAMA DALAM KELOMPOK (TEAMWORK) DAN IMPLIKASI MANAJERIAL
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial
senantiasa membutuhkan orang lain. Meskipun hidup berkecukupan, kecerdasan yang cukup dan kekuatan
fisik yang cukup, ia akan selalu membutuhkan lingkungan dimana dia bisa
berbagi, saling memberi support dan
bergotong royong. Manusia
tidak hanya membutuhkan agama, ilmu pengetahuan, atau hiburan atau
kesenian, tetapi juga kebersamaan. Semuanya diperlukan. Karena dengan agama
hidup lebih terarah, dengan pengetahuan hidup akan lebih mudah, dengan seni
hidup lebih indah dan dengan kebersamaan hidup akan lebih berfaidah.
Penyelenggaraan
teamwork dilakukan karena pada saat ini tekanan persaingan semakin
meningkat, para ahli menyatakan bahwa keberhasilan organisasi akan semakin
bergantung pada teamwork daripada
bergantung pada individu-individu yang menonjol. Konsep tim maknanya terletak
pada ekspresi yang menggambarkan munculnya sinergi pada orang-orang yang
mengikatkan diri dalam kelompok yang disebut dengan temwork.
Dalam definisi singkat, teamwork
merupakan serangkaian nilai, sikap dan perilaku dalam sebuah tim. Sehingga
tidak selalu terdiri dari sekumpulan orang dengan gaya, sikap, maupun cara kerja
yang sama. Sebuah teamwork akan
menjadi penentu mulus tidaknya perjalanan organisasi. Sebab itu sangat
diperlukan adanya kerjasama yang baik dalam melaksanakan tanggung jawab dalam
keorganisasian.
1.2.
Rumusan
Masalah
Di makalah ini terdapat
beberapa rumusan masalah. Diantaranya adalah:
1)
Apa definisi teamwork?
2)
Apa saja jenis teamwork?
3)
Bagaimana karakteristik teamwork?
4)
Apakah manfaat dan fungsi teamwork?
5)
Bagaimana tahap perkembangan teamwork?
6)
Apa saja yang menjadi kekuatan dalam teamwork?
7)
Seperti apakah ciri-ciri teamwork yang efektif?
8)
Bagaimana cara membangun teamwork?
9)
Bagaimana bekerja sama dalam teamwork?
10) Seperti
apakah implikasinya pada manajerial?
1.3.
Tujuan
Penulisan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu syarat dalam pelaksanaan tugas
mata kuliah Teori Organisasi Umum khususnya tentang pembahasan Bekerja Sama
Dalam Kelompok (Teamwork) dan Implikasi Pada Manajerial. Melalui makalah ini,
penulis mencoba untuk menjelaskan tentang team work dan bekerja sama dalam tim
serta implikasinya pada manajerial agar setiap orang memahami dan menambah
wawasan pengetahuan tentang teamwork.
1.4.
Metode
Penulisan
Metode penulisan yang digunakan
dalam makalah ini yaitu metode deskripsi analisi. Metode tersebut merupakan
metode yang memberikan gambaran objektif serta membahasnya secara lengkap yang
dilakukan dengan mengumpulkan data dari buku dan website.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi
Teamwork
Pengertian team work adalah sebuah sistem pekerjaan
yang kerjakan oleh dua orang atau lebih untuk mendapatkan tujuan yang
direncanakan bersama. Kerja sama dalam tim kerja menjadi sebuah kebutuhan dalam
mewujudkan keberhasilan kinerja dan prestasi kerja. Kerja sama dalam tim kerja
akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas bagi
individu-individu yang tergabung dalam kerja tim. Komunikasi akan berjalan baik
dengan dilandasi kesadaran tanggung jawab tiap anggota.
Tracy (2006) menyatakan bahwa teamwork merupakan kegiatan yang dikelola dan
dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi. Teamwork dapat
meningkatkan kerja sama dan komunikasi di dalam dan di antara bagian-bagian
perusahaan. Biasanya teamwork beranggotakan
orang-orang yang memiliki perbedaan keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Pernyataan di atas diperkuat Dewi
(2007) kerja tim (teamwork) adalah bentuk kerja dalam kelompok yang harus diorganisasi
dan dikelola dengan baik. Tim beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian
yang berbeda-beda dan dikoordinasikan untuk bekerja sama dengan pimpinan.
Terjadi saling ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah
tujuan atau menyelesaikan sebuah tugas. Dengan melakukan teamwork diharapkan hasilnya melebihi jika
dikerjakan secara perorangan.
Stephen dan Timothy (2008)
menyatakan teamwork adalah kelompok yang
usaha-usaha individualnya menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah
masukan individual. Teamwork menghasilkan
sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Hal ini memiliki pengertian
bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada kinerja
perindividu di suatu organisasi ataupun suatu perusahaan.
2.2.
Jenis
Teamwork
Dalam
teamwork terdiri dari 6 (enam) jenis, yaitu:
1) Tim
Formal
Tim formal adalah sebuah tim yang dibentuk oleh
organisasi sebagai bagian dari struktur organisasi formal.
2) Tim
Vertikal
Tim vertikal adalah sebuah tim formal yang terdiri
dari seorang manajer dan beberapa orang bawahannya dalam rantai komando
organisasi formal.
3) Tim
Horizontal
Tim horizontal adalah sebuah tim formal yang terdiri
dari beberapa karyawan dari tingkat hirarki yang hampir sama tapi berasal dari
area keahlian yang berbeda.
4) Tim
dengan Tugas Khusus
Tim dengan tugas khusus adalah sebuah tim yang
dibentuk diluar organisasi formal untuk menangani sebuah proyek dengan
kepentingan atau kreativitas khusus.
5) Tim
Mandiri
Tim Mandiri adalah sebuah tim yang terdiri dari 5
hingga 20 orang pekerja dengan beragam keterampilan yang menjalani rotasi
pekerjaan untuk menghasilkan sebuah produk atau jasa secara lengkap, dan
pelaksanaannya diawasi oleh seorang annggota terpilih.
6) Tim
Pemecahan Masalah
Tim pemecahan masalah adalah biasanya terdiri dari 5
hingga 12 karyawan yang dibayar perjam dari departemen yang sama, dimana mereka
bertemu untuk mendiskusikan cara memperbaiki kualitas, efisiensi, dan
lingkungan kerja.
Kemudian
ada 3 (tiga) tipe tim, yaitu:
a) Problem
solving team
Sebuah tim yang dibentuik untuk mengatasi berbagai
masalah yang muncul dalam upaya memperbaiki produktivitas. Pada dasarnya,
kegiatan tim ini adalah mengidentifikasikan berbagai masalah, mendiskusikan
bagaimana memecahkan masalah tersebut dan melakukan tindakan untuk memperbaiki.
Anggota tim biasanya berasal dari satu departemen yang beranggotakan kurang
lebih sepuluh orang yang melakukan pertemuan rutin setiap minggu.
b) Self
managed team
Sebuah tim yang dimaksudkan untuk memperbaiki
produktivitas dengan memberikan kewenangan pada kelompok untuk mengatur kerja
mereka, misalnya menjadwal kerja, menentukan metode kerja, mengawasi anggota,
memberi reward dan hukuman bagi anggota dan merekrut anggota. Keanggotaan ini
biasanya berasal dari satu departemen yang melakukan tugas yang sama.
c) Cross
functional team
Sebuah tim yang ditujukan untuk menyelesaikan
tugas-tugas khusus, misalnya pengembangan produk baru atau perencanaan dan
perubahan sistem kompensasi. Anggota tim ini berasal dari berbagai departemen
yang memiliki keahlian dan orientasi yang berbeda yang bekerjasama untuk
mencapai suatu tujuan.
2.3.
Karakteristik
Teamwork
Dalam teamwork terdapat beberapa
karakteristik. Diantaranya:
A. Ukuran
Secara umum,
ketika ukuran tim meningkat, akan lebih sulit bagi setiap anggota untuk dapat
saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Ukuran kelompok
mengusulkan hal hal berikut ini :
1.
Tim kecil ( 2 sampai 4 anggota ) menunjukan lebih
banyak persetujuan, mengajukan lebih banyak pertanyaan, dan bertukar lebih
banyak opini. Merek cenderung bersikap informaldan tidak banyak menuntut pemimpin.
2.
Tim besar cenderung memiliki lebih banyak perselisihan
pendapat dan perbedaan opini. Karena kurangnya kepuasan dihubungkan dengan
tugas yang dispesialisasikan serta komunikasi yang buruk, para anggota tim
memiliki sedikit kesempatan untuk berpatisipasi dan merasakan keakraban
kelompok.
B. Peran
Anggota
Dalam tim – tim yang sukses syarat kinerja tugas dan kepuasan social
dipenuhi oleh munculnya dua jenis peran yaitu spesialis tugas dan
sosioemosional.
Orang – orang yang memainkan peran spesialis tugas menghabiskan
waktu dan energi untuk membantu tim meraih tujuannya. Mereka sering
memperlihatkan perilaku – perilaku berikut :
a)
Memprakarsai ide
b)
Memberikan opini
c)
Mencari informasi
d)
Meringkas
e)
Memberi semangat
Orang – orang yang menggunakan peran sosioemosional mendukung
kebutuhan emosional para anggota tim dan membantu menguatkan kesatuan social.
Mereka memperlihatkan perilaku – perilaku berikut :
a)
Mendorong
b)
Berpadu
c)
Mengurangi Ketegangan
d)
Mengikuti
e)
Berkompromi
Beberapa ahli mengatakan bahwa dalam
suatu kelompok terdapat ciri – ciri, yaitu :
1)
Terdiri dari 2 orang atau lebih
2)
Adanya interaksi yang terus menerus
3)
Adanya pengembangan identitas
kelompok
4)
Adanya norma – norma kelompok
5)
Adanya diferensiasi peran
6)
Peran yang saling tergantung
7)
Produktivitas bertambah atau
meningkat
2.4.
Manfaat
Dan Fungsi Teamwork
Manfaat
tim bagi individu dan tim bagi organisasi, yaitu:
A. Manfaat
tim bagi individu
1) Pekerjaan
lebih bervariasi
2) Lebih
banyak kebebasan untuk membuat dan menindaklanjuti keputusan yang benar
3) Meningkatkan
kesempatan untuk mempelajari keahlian baru
B. Manfaat
tim bagi organisasi
1) Meningkatkan
komitmen terhadap keputusan yang diambil
2) Meningkatkan
produktivitas tim kerja
3) Lebih
fleksibel dalam operasional kerja
4) Meningkatkan
rasa tanggungjawab
2.5.
Tahap
Perkembangan Teamwork
Hal yang sangat mendasar dalam mewujudkan keutuhan
sebuah tim agar dapat berkinerja dan berdaya guna adalah dengan melakukan
perancangan tim yang baik. Pentingnya perancangan tim yang baik diuraikan
Griffin (2004) dengan membagi ke dalam 4 (empat) tahap perkembangan, yaitu:
a)
Forming
(pembentukan), adalah tahapan di
mana para anggota setuju untuk bergabung dalam suatu tim. Karena kelompok baru
dibentuk maka setiap orang membawa nilai-nilai, pendapat dan cara kerja
sendiri-sendiri. Kelompok cenderung belum dapat memilih pemimpin (kecuali tim
yang sudah dipilih ketua kelompoknya terlebih dahulu).
b)
Storming
(merebut hati), adalah tahapan di mana kekacauan mulai timbul di dalam
tim. Pemimpin yang telah dipilih seringkali dipertanyakan kemampuannya dan
anggota kelompok tidak ragu-ragu untuk mengganti pemimpin yang dinilai tidak
mampu. Faksi-faksi mulai terbentuk, terjadi pertentangan karena masalah- masalah
pribadi, semua bersikeras dengan pendapat masing-masing. Komunikasi yang terjadi sangat sedikit karena
masing-masing orang tidak mau lagi menjadi pendengar.
c)
Norming
(pengaturan norma), adalah
tahapan di mana individu-individu dan subgroup yang ada dalam tim mulai
merasakan keuntungan bekerja bersama dan berjuang untuk menghindari team
tersebut dari kehancuran (bubar). Karena semangat kerjasama sudah mulai timbul,
setiap anggota mulai merasa bebas untuk mengungkapkan perasaan dan pendapatnya
kepada seluruh anggota tim.
d) Performing (melaksanakan), adalah tahapan merupakan
titik kulminasi di mana team sudah berhasil membangun sistem yang
memungkinkannya untuk dapat bekerja secara produktif dan efisien. Pada tahap
ini keberhasilan tim akan terlihat dari prestasi yang ditunjukkan.
2.6.
Kekuatan
Teamwork
Dalam sebuah tim
yang dibutuhkan adalah kemauan untuk saling bergandeng-tangan menyelesaikan
pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli
dalam pekerjaan A, namun dapat dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang
dimaksudkan dengan kerja tim, beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Saling mengerti dan
mendukung satu sama lain merupakan kunci kesuksesan dari teamwork. Jangan
pernah mengabaikan pengertian dan dukungan ini. Meskipun terjadi perselisihan
antar pribadi, namun dalam tim harus segera menyingkirkannya terlebih dahulu.
Bila tidak kehidupan dalam tim jelas akan terganggu. Bahkan dalam satu tim bisa
jadi berasal dari latar belakang divisi yang berbeda yang terkadang menyimpan
pula perselisihan. Makanya sangat penting untuk menyadari bahwa kebersamaan
sebagai anggota tim di atas segalanya.
Berikut poin-poin teamwork yang baik:
Berikut poin-poin teamwork yang baik:
1)
Teamwork adalah kerjasama dlm tim
yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
2)
Sama-sama bekerja bukanlah teamwork,
itu adalah kerja individual.
3)
Filosofi teamwork: ‘saya mengerjakan
apa yang Anda tidak bisa dan Anda mengerjakan apa yang saya tidak bisa.
4)
Ketika berada dalam teamwork, segala
ego pribadi, sektoral, deparmen harus disingkirkan.
5)
Dalam teamwork yang dikejar untuk
dicapai adalah target bersama, bukan individual.
6)
Keragaman individu dalam teamwork
memang sebuah nilai plus namun bisa menjadi minus jika tidak
ada saling pengertian.
7)
Saling pengertian terhadap karakter
masing-masing anggota team akan menjadi modal sukses bersama.
8)
Jika setiap orang bekerjasama via
bidang masing-masing, target korporasi pasti akan segera terealisasi.
9)
Individu yang egois mengejar target
pribadi akan menghambat keberhasilan team. Bayangkan jika si A mengejar target
A & si B mengejar target B, lalu target bersama bermuara kemana?
10) Keahlian masing-masing sungguh menjadi anugerah dalam teamwork yang akan
mempercepat proses pencapaian target.
11) Kendalikan ego dan emosi saat bersama agar pergesekan tidak berujung
pada pemboikotan kerjasama.
12) Dengan pemahaman yang tinggi soal karakter individu dalam team, realisasi
target tidak perlu waktu yang lama.
13) Ingatlah selalu bahwa: ‘teamwork makes the dream work’.
2.7.
Ciri-Ciri
Teamwork yang Efektif
Ciri-ciri
teamwork yang efektif, diantaranya:
A. Tujuan yang sama.
Jika semua anggota tim mendayung ke arah yang sama, pasti kapal yang
didayung akan lebih cepat sampai ke tempat tujuan, dari pada jika ada anggota
tim yang mendayung ke arah yang berbeda, berlawanan, ataupun tidak mendayung
sama sekali karena bingung ke arah mana harus mendayung. Jadi, pastikan bahwa
tim memiliki tujuan dan semua anggota tim Anda tahu benar tujuan yang hendak
dicapai bersama, sehingga mereka yakin ke arah mana harus mendayung.
B.
Antusiasme
yang tinggi.
Pendayung akan mendayung lebih cepat jika mereka memiliki antusiasme yang
tinggi. Antusiasme tinggi bisa dibangkitkan jika kondisi kerja juga
menyenangkan: anggota tim tidak merasa takut menyatakan pendapat, mereka juga
diberi kesempatan untuk menunjukkan keahlian mereka dengan menjadi diri
sendiri, sehingga kontribusi yang mereka berikan juga bisa optimal.
C.
Peran dan
tanggung jawab yang jelas.
Jika semua ingin menjadi pemimpin, maka tidak akan ada yang mendayung.
Sebaliknya, jika semua ingin menjadi pendayung, maka akan terjadi kekacauan
karena tidak ada yang memberi komando untuk kesamaan waktu dan arah mendayung.
Intinya, setiap anggota tim harus mempunyai peran dan tanggung jawab
masing-masing yang jelas. Tujuannya adalah agar mereka tahu kontribusi apa yang
bisa mereka berikan untuk menunjang tercapainya tujuan bersama yang telah
ditentukan sebelumnya.
D.
Komunikasi
yang efektif.
Dalam proses meraih tujuan, harus ada komunikasi yang efektif antar-anggota
tim. Strateginya: Jangan berasumsi. Artinya, jika Anda tidak yakin semua anggota
tim tahu apa yang harus menjadi prioritas utama untuk diselesaikan, jangan
berasumsi, tanyakan langsung kepada mereka dan berikan informasi yang mereka
perlukan.
E.
Resolusi
Konflik.
Dalam mencapai tujuan mungkin saja ada konflik yang harus dihadapi. Tetapi
konflik ini tidak harus menjadi sumber kehancuran tim. Sebaliknya, konflik ini
yang dapat dikelola dengan baik bisa dijadikan senjata ampuh untuk melihat satu
masalah dari berbagai aspek yang berbeda sehingga bisa diperoleh cara baru,
inovasi baru, ataupun perubahan yang memang diperlukan untuk melaju lebih cepat
ke arah tujuan.
F.
Shared
power.
Jika ada anggota tim yang terlalu dominan, sehingga segala sesuatu
dilakukan sendiri, atau sebaliknya, jika ada anggota tim yang terlalu banyak
menganggur, maka pasti ada ketidakberesan dalam tim yang lambat laun akan
membuat tim menjadi tidak efektif. Jadi, tiap anggota tim perlu diberikan
kesempatan untuk menjadi ”pemimpin”, menunjukkan ”kekuasaannya” di bidang yang
menjadi keahlian dan tanggung jawab mereka masing-masing. Sehingga mereka
merasa ikut bertanggung jawab untuk kesuksesan tercapainya tujuan bersama.
G.
Keahlian.
Tim yang terdiri dari anggota-anggota dengan berbagai keahlian yang saling
menunjang akan lebih mudah bekerja sama mencapai tujuan. Berbagai keahlian yang
berbeda tersebut dapat saling menunjang sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah
dan lebih cepat diselesaikan.
H.
Evaluasi.
Bagaimana sebuah tim bisa mengetahui sudah sedekat apa mereka dari tujuan,
jika mereka tidak menyediakan waktu sejenak untuk melakukan evaluasi? Evaluasi
yang dilakukan secara periodik selama proses pencapaian tujuan masih
berlangsung bisa membantu mendeteksi lebih dini penyimpangan yang terjadi,
sehingga bisa segera diperbaiki.
2.8.
Cara
Membangun Teamwork
Agar dapat membangun sebuah tim yang bagus dan baik,
diperlukan lebih dari sekadar mengumpulkan orang-orang yang tepat. Sebab, ujian
utama dari leadership sebenarnya adalah menciptakan
lingkungan dimana setiap individu mau bekerja secara kooperatif dan
kolaboratif.
Dalam
membangun kerja sama tim yang lebih baik, caranya adalah :
1.
Fokus
Jelaskan rencana jangka panjang organisasi dan lakukan follow-up dengan
teratur. Orang-orang sering kali terlalu fokus pada masalah hari ini dan
pekerjaan rutinnya, sehingga kehilangan gambaran dari tujuan utama secara
keseluruhan.
2.
Definisikan Peran
Garis bawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran setiap
individu dalam suatu tim. Hal ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan tim.
Pemahaman tim terhadap tugas dan tanggung jawab masing-masing akan sangat
membantu dalam pelaksanaan kerja sama tim secara kolaboratif.
3.
Tetapkan Tujuan
Anggota tim perlu memperhatikan tujuan individu maupun tujuan
tim. Dukunglah mereka untuk menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih
dan dapat diukur, serta tujuan jangka panjang. Dengan tujuan yang jelas dan
kode etik atau aturan tertentu, tim akan mulai bisa mengatur dirinya sendiri
untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
4.
Bagikan Informasi
Informasi yang disembunyikan akan dianggap sebagai gosip atau
rumor. Produktivitas dan moral tim akan menurun bila mereka menemukan banyak
informasi yang tidak jelas berkeliaran, terutama di masa-masa sulit atau
peralihan. Bagikan dan sebarkanlah semua informasi yang memang perlu
dikomunikasikan ke semua anggota tim, dan jangan lupa untuk terus meng-update informasi tersebut sesering mungkin.
5.
Kepercayaan
Jadilah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan. Hargailah
kata-kata Anda sendiri. Bila Anda seorang pemimpin dan Anda sudah berjanji
untuk memberikan sesuatu kepada anak buah, maka pastikan Anda menepati janji
tersebut.
6.
Dengarkan
Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide dari anggota tim lain.
Berikan mereka kesempatan untuk menyampaikan pendapat dalam rapat atau
saat brainstorming. Pertimbangkan
setiap saran mereka. Kita tidak akan pernah benar-benar tahu saran dan pendapat
mana yang terbaik sampai kita sendiri membuktikannya.
7.
Bersabar
Bila tim Anda terlihat bermasalah dan tidak menunjukkan hasil
apa pun, bersabarlah. Beri waktu dan amati perkembangannya. Sering kali mereka
bisa mengatasi masalahnya sendiri, dan Anda perlu mengawasi dan mengamati saja.
8.
Dukungan
Setiap anggota tim harus ditantang untuk berkontribusi dalam
segala hal. Dorong mereka untuk ikut training bila memang diperlukan dan beri
kesempatan untuk keluar dan melakukan sendiri tugas-tugasnya. Mereka perlu
merasa nyaman dalam melakukan tugas supaya dapat menemukan potensi unik dalam
diri mereka sendiri.
9.
Tunjukan Antusiasme
Antusiasme mudah menular. Selalulah bersikap positif dan
penuh harap. Bila mereka melihat Anda mengharapkan sesuatu dari mereka, maka
ada peluang mereka akan memberikan yang terbaik dan berusaha tidak mengecewakan
Anda. Fokuslah juga pada hal-hal yang dikerjakan dengan benar, dan tidak selalu
melihat kesalahan orang lain saja.
10.
Have Fun
Bangun semangat yang ada di dalam tim agar bisa selalu
memberikan energi yang tinggi dan spirit persatuan. Sediakan waktu untuk
tertawa bersama dan ciptakan suasana yang sesantai mungkin.
11.
Delegasi
Jelaskan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana caranya
(bila diperlukan), lalu biarkan. Lebih baik lagi jika Anda dapat menjelaskan
masalah yang ada dan seperti apa hasil yang Anda inginkan. Lalu, biarkan tim
Anda mengembangkan cara mereka sendiri untuk menyelesaikan tugas tersebut
sesuai waktu yang telah ditetapkan.
12.
Berikan Penghargaan
Rayakan keberhasilan bersama-sama dan berikan penghargaan
kepada anggota tim tapi tidak secara individual. Hindari semua tindakan yang
bisa menimbulkan kecemburuan di antara anggota.
Terakhir, yang penting adalah terus-menerus memberi inspirasi
kepada semua anggota tim. Bila berbicara tentang hal apa pun yang berhubungan
dengan tim, gunakanlah kata 'kita' dan bukan kata 'saya'.
2.9.
Bekerja
Sama Dalam Teamwork
Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan
berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama.
Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula
tujuan dari pribadi yang paling populer di tim.
Dalam sebuah tim yang dibutuhkan adalah kemauan untuk
saling bergandeng-tangan menyelesaikan pekerjaan. Bisa jadi satu orang tidak
menyelesaikan pekerjaan atau tidak ahli dalam pekerjaan A, namun dapat
dikerjakan oleh anggota tim lainnya. Inilah yang dimaksudkan dengan kerja tim,
beban dibagi untuk satu tujuan bersama.
Menjalani suatu track kehidupan
pekerjaan, tak kan mudah kita bisa berpaling dari suasana yang
menuntut keharusan bekerja sama, atau bisa dikata, lebih dari
sekedar bekerja bersama-sama atau bahkan dikatakan bersama-sama bekerja
dengan teman kerja (team
work).
Ada saat kita berposisi
sebagai staf, namun lambat atau cepat, bisa juga beralih posisi sebagai
manajer. Berikut adalah tips bekerja sama dalam team work sehingga mungkin bisa
sedikit membantu agar tercapai harmoni dan soliditas antar sesama anggota tim.
1.
Mengenal setiap personil tim.
2.
Temukan kesamaan untuk memperlancar
komunikasi carilah kesamaan antara Anda dan rekan sekerja.
3.
Hargai kesempatan orang
lain bicara.
4.
Bersikap ramah.
5.
Tuliskan dan dokumentasikan.
6.
Terbuka dan jujur.
7.
Kendalikan emosi.
8.
Selalu tawarkan solusi.
2.10.
Implikasi
Pada Manajerial
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi
berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu
salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen.
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
1)
Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis,
pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
2)
Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif,
perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.
Implikasi manajerial dalam hal pembentukan kelompok
sangat terlihat pada pembentukan team work pada suatu perusahaan.
Perusahaan dapat mengefektifkan dan mengefisiensikan proses operasional usaha
mereka melalui team work. Pemimpin perusahaan juga dapat lebih mudah dalam
mengontrol tenaga kerja mereka sehingga dapat memberikan apresiasi sesuai
dengan hasil pencapaian baik secara umum melalui team work maupun
secara khusus melalui anggota-anggotanya.
Dalam pengambilan keputusan dibidang manajerial,
seorang pemimpin harus memperhatikan segala aspek yang melatarbelakangi sebuah
permasalahan yang harus diberikan jalan keluar. Ketrampilan seorang pemimpin
dalam hal ini harus selalu diasah karena permasalahan yang muncul akan semakin
kompleks dan semakin membutuhkan pertimbangan yang matang. Dibutuhkan
kebijaksanaan dalam mengambil keputusan-keputusan penting, tetapi resiko dari
keputusan yang telah diambilpun harus bisa diterima oleh semua kalangan. Oleh
karena itu penting untuk seorang pemimpin memperhatikan detail dari semua aspek
yang ada, sebisa mungkin sebuah keputusan harus diambil untuk kebaikan dan
keadilan semuanya.
Teori dikemukakan oleh Robert K. Blake dan Jane S.
Mouton yang membedakan dua dimensi dalam kepemimpinan, yaitu “concern for
people” dan “concern for production”. Pada dasarnya teori managerial grid ini
mengenal lima gaya kepemimpinan yang didasarkan atas dua aspek tersebut, yaitu:
1.
Improvised artinya pemimpin menggunakan usaha yang
paling sedikit untuk menyelesaikan tugas tertentu dan hal ini dianggap cukup
untuk mempertahankan organisasi.
2.
Country Club artinya kepemimpinann didasarkan kepada
hubungan informal antara individu artinya perhatian akan kebutuhan individu
dengan persahabatan dan menimbulkan suasana organisasi dan tempo kerja yang
nyaman dan ramah.
3.
Team yaitu kepemimpinan yang didasarkan bahwa
keberhasilan suatu organisasi tergantung kepada hasil kerja sejumlah individu
yang penuh dengan pengabdian dan komitmen. Tekanan untama terletak pada
kepemimpinan kelompok yang satu sama lain saling memerlukan. Dasar dari
kepemimpinan kelompok ini adalah kepercayaan dan penghargaan.
4.
Task artinya pemimpin memandang efisiensi kerja
sebagai factor utama keberhasilan organisasi. Penampilan terletak pada
penampilan individu dalam organisasi.
5.
Midle Road artinya kepemimpinan yang menekankan pada
tingkat keseimbangan antara tugas dan hubungan manusiawi , dengan kata lain
kinerja organisasi yang mencukupi dimungkinkan melalui penyeimbangan kebutuhan
untuk bekerja dengan memelihara moral individu pada tingkat yang memuaskan.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa dalam dunia usaha, penggunaan teamwork seringkali
merupakan solusi terbaik untuk mencapai suatu kesuksesan. Fungsi
dari tim yaitu dapat merubah sikap, perilaku, dan nilai pribadi serta dapat
turut serta dalam mendisiplinkan anggota tim. Sedangkan manfaat bekerja dalam
tim yaitu untuk pengambilan keputusan, merundingkan, dan bernegosiasi. Tujuan
bekerja dalam tim agar anggota memiliki visi dan misi yang sama dalam
menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara efesiensi dan efektif.
Teamwork yang solid
akan memudahkan manajemen dalam mendelegasikan tugas-tugas organisasi. Namun
demikian untuk membentuk sebuah team yang solid dibutuhkan komitmen tinggi dari
manajemen.
Hal terpenting
adalah bahwa teamwork harus dilihat sebagai suatu sumber daya yang harus dikembangkan
dan dibina sama seperti sumber daya lain yang ada dalam perusahaan. Proses
pembentukan, pemeliharaan dan pembinaan teamwork harus dilakukan atas dasar
kesadaran penuh dari team tersebut sehingga segala sesuatu berjalan secara
normal sebagai suatu aktivitas sebuah teamwork, meskipun pada kondisi tertentu
manajemen dapat melakukan intervensi.
3.2.
Saran
Meskipun teamwork menjadi penentu mulus tidaknya perjalanan
organisasi, namun masih diperlukan adanya kerjasama yang baik dalam
melaksanakan tanggung jawab dalam keorganisasian.
Teamwork tidak selalu
terdiri dari sekumpulan orang dengan gaya, sikap, maupun cara kerja yang sama.
Perbedaan antar tim justru merupakan potensi yang akan membuat sebuah tim
menjadi kreatif dan inovatif. Oleh karena itu, perbedaan cara
kerja dalam tiap anggota tim harus ditanggapi dengan positif.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34112/4/Chapter%20II.pdf
http://herisllubers.blogspot.com/2013/05/implikasi-manajerial-implikasi.html
Wednesday, October 23, 2013
|
Labels:
TEORI ORGANISASI UMUM
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright by Fauziah Safarina 2012. Powered by Blogger.
MY CAMPUS
STUDENTSITE NEWS
About Me
Facebook Contact
My Twitter
My Tweets
Popular Posts
-
Ini salah satu bahan praktikum fisika dasar gue pas masih di tingkat 1. Gue share supaya bisa membantu peserta praktikum tingkat 1 lainnya...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang kaya akan budaya dan dae...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang lain. Meskipun hidup ber ke...
-
Tujuan saya memilih topik ini adalah untuk mendeskripsikan penyesuaian diri pada kepribadian ekstrovert dan introvert. Lalu mengetahui pe...
-
I. Definisi Pendapatan Nasional Pendapatan nasional dapat didefinisikan sebagai: · Nilai barang dan jasa yang diprodu...
-
1. Teori Perilaku Produsen Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam me...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya manusia banyak tujuan yang hendak dicapai sepanjang hidupnya. Seringkali ...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi I...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki keberagaman terbany...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberagaman dalam budaya Indonesia tercermin pada bagian budaya-budaya ...
3 comments:
Gan, , ada defisini yg laen soal teamwork?
Mohon infonya gan
Kalau beo sendirian ga ada teamwork makanya beo jadi gila.
Tata cara penulisan referensinya mohon diperbaiki lagi, seharusnya kalua sudah kuliah tahu bagaimana cara menulis referensi yang baik dan benar. Yang umum digunakan adalah menggunakan APA Style.
Post a Comment