PERILAKU KEPRIBADIAN INTROVERT DAN EKSTROVERT
Tujuan saya memilih topik ini adalah untuk mendeskripsikan
penyesuaian diri pada kepribadian ekstrovert dan introvert. Lalu mengetahui
perbedaan diantara keduanya. Oleh karena itu saya ingin memberikan pengetahuan
luas untuk para pembaca tentang kepribadian introvert dan ekstrovert.
Kerangka karangan yang saya buat berdasarkan
tujuan memilih topik ini adalah sebagai berikut:
1)
Definisi kepribadian Introvert dan Ekstrovert.
2)
Terdapat beberapa faktor pembentukan kepribadian pada
Introvert dan Ektrovert.
3)
Perbedaan kepribadian Introvert dan Ekstrovert
berdasarkan ciri-cirinya.
Latar Belakang
Kepribadian merupakan karakteristik seseorang
yang menyebabkan munculnya konsistensi perasaan, pemikiran dan perilaku.
Menurut Allport, kepribadian didefinisikan sebagai organisasi dinamis dari
sistem psikofisik individu yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap
lingkungan (Friedman & Schustack, 2008).
Hubungan antar pribadi yang terjalin antar makluk
sosial yang memiliki beberapa kepribadian seringkali tidak bisa terlepas dari
konflik-konflik interpersonal yang timbul dari interaksi-interaksi yang
terjadi dari penyesuaian diri mereka. Konflik bisa timbul dari perbedaan
karakter, perbedaan pandangan, lebih-lebih karena pada masing-masing orang
mempunyai perbedaan suku dan agama serta adanya perbedaan kepentingan, status
ekonomi, status sosial, status keluarga yang kadang bisa menimbulkan gesekan
antar kepribadian. Keadaan yang berberbeda-beda ini seringkali menyebabkan
benturan pola pikir dalam menyikapi masalah yang terjadi pada beberapa kegiatan.
Individu yang memiliki perasaan rendah diri,
cemas, dan mudah terpengaruh dikatakan memiliki konsep diri yang negatif.
Individu dengan konsep diri negatif akan memiliki tingkat penyesuaian diri yang
rendah serta memiliki kecemasan dalam hubungan interpersonal sehingga akan
mengganggu kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, sebaliknya juga yang
memiliki konsep diri yang positif memiliki tingkat penyesuaian diri yang lebih
mudah dalam membangun kerjasama dan berhubungan dengan sekitarnya.
Salah satu penemuan ilmiah berkaitan dengan
kepribadian adalah tipologi yang diajukan oleh Jung, yaitu membedakan
kepribadian seseorang ke dalam dua tipe kepribadian yaitu introvert dan
ekstrovert. Tipe kepribadian ini kemudian oleh Eysenck dikembangkan lebih
lanjut. Eysenck membedakan kepribadian dalam dua tipe, yaitu introvert dan
ekstrovert, untuk menyatakan adanya perbedaan dalam reaksi-reaksi terhadap
lingkungan dan dalam tingkah laku. Penggolongan tipe kepribadian ekstrovert-introvert
didasarkan pada perbedaan respon, kebiasaan, dan sifat-sifat yang ditampilkan
oleh individu dalam melakukan hubungan interpersonal, selain itu tipe kepribadian
juga menjelaskan posisi kecenderungan individu yang berhubungan dengan reaksi
atau tingkah lakunya.
Penggolongan tipe kepribadian ekstrovert dan introvert
dapat menggambarkan pola komunikasi dan interaksi sosial setiap individu. Pada
saat berkomunikasai dan berinteraksi dengan orang lain, individu dengan tipe kepribadian
ekstrovert adalah individu dengan karakteristik utama yaitu mudah bergaul,
impulsif, tetapi juga sifat gembira, aktif, cakap dan optimis serta sifat-sifat
lain yang mengindikasikan penghargaan atas hubungan dengan orang lain,
sedangkan individu dengan kepribadian introvert adalah individu yang memiliki
karakteristik yang berlawanan dengan tipe kepribadian ekstrovert, yang
cenderung pendiam, pasif, tidak mudah bergaul, teliti, pesimis, tenang dan
terkontrol.
Berdasarkan dari latar belakang diatas,
penulis merumuskan beberapa masalah yaitu:
a)
Apakah itu kepribadian ekstrovert dan kepribadian
introvert?
b)
Seperti apa faktor pembentuk pada kepribadian introvert
dan ektstrovert?
c)
Apakah ada ciri-ciri pada perilaku dari kepribadian
ekstrovert dengan introvert?
Berikut saya akan menjelaskan beberapa tujuan
kajian dari tulisan ini yang selanjutnya akan saya jadikan acuan untuk menyusun
isi dari tulisan ini :
1)
Mengetahui definisi introvert dan ekstrovert.
2)
Mengetahui faktor pembentuk kepribadian introvert dan
ekstrovert.
3)
Mengetahui ciri-ciri perilaku kepribadian introvert dan
ekstrovert.
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi
masalah diatas maka masalah yang akan dibahas lebih lanjut dalam penulisan ini
yaitu hanya dibatasi pada pengenalan kepribadian introvert dan ekstrovert ,
faktor yang mempengaruhi kepribadian, serta perbedaan perilakunya.
1.
Kepribadian Introvert dan Ekstrovert.
Introvert atau Introversion adalah
kepribadian manusia yang lebih berkaitan dengan dunia dalam pikiran manusia itu
sendiri. Jadi manusia yang memiliki sifat introvert ini lebih cenderung menutup
diri dari kehidupan luar. Mereka adalah manusia yang lebih banyak berpikir dan
lebih sedikit beraktifitas. Mereka juga orang-orang yang lebih senang berada
dalam kesunyian atau kondisi yang tenang, daripada di tempat yang terlalu
banyak orang.
Hal yang
khas dari introvert adalah pendiam, pemalu, mawas diri, gemar membaca, suka
menyendiri dan menjaga jarak kecuali dengan teman yang sudah akrab, cenderung
merencanakan lebih dahulu – melihat dahulu – sebelum melangkah, dan curiga,
tidak suka kegembiraan, menjalani kehidupan sehari-hari dengan keseriusan, dan
menyukai gaya hidup yang teratur dengan baik, menjaga perasaannya secara
tertutup, jarang berperilaku agresif, tidak menghilangkan kemarahannya, dapat
dipercaya, dalam beberapa hal pesimis, dan mempunyai nilai standar etika yang
tinggi.
Extrovert
atau Extraversion merupakan kebalikan dari Introvert. Manusia dengan
kepribadian extrovert lebih berkaitan dengan dunia di luar manusia tersebut.
Jadi manusia yang memiliki sifat extrovert ini lebih cenderung membuka diri
dengan kehidupan luar. Mereka adalah manusia yang lebih banyak beraktifitas dan
lebih sedikit berpikir. Mereka juga orang-orang yang lebih senang berada dalam
keramaian atau kondisi dimana terdapat banyak orang, daripada di tempat yang
sunyi.
Hal yang
khas dari ekstrovert adalah mudah bergaul, suka pesta, mempunyai banyak teman,
membutuhkan teman untuk bicara, dan tidak suka membaca atau belajar sendirian,
sangat membutuhkan kegembiraan, mengambil tantangan, sering menentang bahaya,
berperilaku tanpa berpikir terlebih dahulu, dan biasanya suka menurutkan kata
hatinya, gemar akan gurau-gurauan, selalu siap menjawab, dan biasanya suka akan
perubahan, riang, tidak banyak pertimbangan (easy going), optimis, serta suka
tertawa dan gembira, lebih suka untuk tetap bergerak dalam melakukan aktivitas,
cenderung menjadi agresif dan cepat hilang kemarahannya, semua perasaannya
tidak disimpan dibawah kontrol, dan tidak selalu dapat dipercaya (Arifianti
2007:35).
2.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan
Kepribadian.
Eysenck mengklasifikasikan ciri-ciri tingkah
laku yang operasional pada tipe kepribadian ekstrovert dan introvert menurut
faktor-faktor kepribadian yang mendasarinya, yaitu :
(a)
Activity :
Pada aspek ini diukur bagaimana subyek dalam
melakukan aktivitasnya, apakah energik dan gesit atau sebaliknya lamban dan
tidak bergairah. Bagaimana subyek menikmati setiap pekerjaan yang dilakukan,
jenis pekerjaan atau aktivitas apa yang disukainya.
(b) Sociability
:
Aspek sociability mengukur bagaimana individu
melakukan kontak sosial. Pada interaksi sosial individu ditandai dengan banyak
teman, suka bergaul, menyukai kegiatan sosial, mudah beradaptasi dengan
lingkungan baru, menyukai suasana ramah tamah, atau sebaliknya individu kurang
dalam kontak sosial, merasa minder dalam pergaulan, menyukai aktivitas sendiri.
(c)
Risk Taking :
Aspek
ini mengukur individu dalam berani mengambil risiko atas tindakannya dan
menyukai tantangan dalam aktivitasnya.
(d) Impulsiveness
:
Untuk membedakan kecenderungan ekstrovert dan
introvert berdasarkan cara individu mengambil tindakan, apakah cenderung
impulsif, tanpa berpikir secara matang keuntungan dan kerugiannya atau
sebaliknya mengambil keputusan dengan mempertimbangkan konsekuensinya.
(e) Expressiveness
:
Aspek ini mengukur bagaimana individu
mengekspresikan emosinya baik emosional sedih, senang, takut. Apakah cenderung
sentimental, penuh perasaan, mudah berubah pendirian dan demonstratif, atau
sebaliknya mampu mengontrol pikiran dan emosinya, tenang, dingin.
(f) Responbility
:
Aspek ini membedakan individu berdasarkan
tanggung jawab terhadap tindakan maupun tugas serta pekerjaannya.
3.
Ciri-ciri Kepribadian Introvert dan
Ekstrovert.
Kepribadian ekstrovert yaitu individu
ekstrovert dipengaruhi oleh dunia objektif, yaitu dunia di luar dirinya.
Orientasi utama tertuju ke luar. Pikiran, perasaan, dan tindakannya lebih
banyak ditentukan oleh lingkungan, baik lingkungan sosial maupun lingkungan
nonsosial.
Ciri-ciri individu ekstrovert :
a) Berdaya ingat kuat (merecall memori jangka
pendek),
b) Memiliki ambang rangsang yang tinggi.
c) Menunjukkan daya juang fisik yang tinggi.
d) Dapat
melaksanakan tugas yang tinggi taraf kesukarannya dengan baik, ramah, impulsif,
tidak suka diatur dan dilarang.
e) Terlibat dalam aktivitas kelompok.
f) Pandai membawa diri dalam lingkungannya,
mudah gembira.
g) Memiliki keterikatan sosial, dapat
memanfaatkan kesempatan yang ada, bertindak cepat, optimis, agresif, cepat.
h) Mudah meredakan kemarahan, mudah tertawa,
tidak dapat menahan perasaannya.
Kepribadian introvert yaitu individu
ekstrovert dipengaruhi oleh pengalaman dirinya, yaitu dunia pikiran sendiri
serta keadaan dalam dirinya. Orientasi utama tertuju kedalam dirinya. Pikiran,
perasaan, dan tindakannya lebih banyak ditentukan oleh presepsi yang ia tau sendiri, baik lingkungan sosial maupun
lingkungan non-sosial.
Ciri-ciri individu introvert :
a) Memiliki toleransi yang tinggi terhadap
isolasi / kesendirian.
b) Kurang toleransi terhadap keluhan fisik.
c) Cenderung
melakukan secara baik terhadap tugas yang sederhana / mudah.
d) Cenderung melaksanakan secara baik tugas
yang menuntut kesiapsiagaan.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data
di atas adalah metode langsung dan pencarian langsung dari berbagai sumber,
seperti dari buku-buku yang berkaitan dengan judul penulisan dan dari berbagai
blog dan website yang ada.
Daftar Pustaka :
(1)
Arifianti, Ranti Putri 2007. Hubungan antara
Kecenderungan Kepribadian Ekstrovert Introvert dengan Burnout pada Perawat.
Surabaya.Unibaya.Fakultas Psikologi. Dipublikasikan.
(2)
Eysenck, H.J. 2004.Psychlogy An International
Perspective. New York University. Ny.10001
(3)
http://rasmansastrawijaya.blogspot.com/2011/07/perbandingan-penyesuaian-diri-mahasiswa.html
Sunday, May 31, 2015 | Labels: BAHASA INDONESIA | 0 Comments
Subscribe to:
Posts (Atom)
Copyright by Fauziah Safarina 2012. Powered by Blogger.
MY CAMPUS
STUDENTSITE NEWS
About Me
Facebook Contact
My Twitter
My Tweets
Popular Posts
-
Ini salah satu bahan praktikum fisika dasar gue pas masih di tingkat 1. Gue share supaya bisa membantu peserta praktikum tingkat 1 lainnya...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang kaya akan budaya dan dae...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang lain. Meskipun hidup ber ke...
-
Tujuan saya memilih topik ini adalah untuk mendeskripsikan penyesuaian diri pada kepribadian ekstrovert dan introvert. Lalu mengetahui pe...
-
I. Definisi Pendapatan Nasional Pendapatan nasional dapat didefinisikan sebagai: · Nilai barang dan jasa yang diprodu...
-
1. Teori Perilaku Produsen Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam me...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya manusia banyak tujuan yang hendak dicapai sepanjang hidupnya. Seringkali ...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi I...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki keberagaman terbany...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberagaman dalam budaya Indonesia tercermin pada bagian budaya-budaya ...