CIRI-CIRI PASAR
CIRI-CIRI
|
PERSAINGAN
SEMPURNA
|
MONO
POLISTIK
|
OLIGOPOLI
|
MONOPOLI
|
1.
Jumlah Penjual (Produsen)
|
Sangat Banyak
|
Sedikit > 10
|
Beberapa < 10
|
1
|
2.
Jenis Barang
|
Homogenous product
|
Heterogen dan adanya Diferensiasi Produk.
|
Barang yang standar atau
barang yang berbeda corak atau bisa bersifat homogen, dan bisa juga berbeda,
namun memenuhi standar tertentu.
|
Tidak ada barang pengganti, nosubstituties yang mirip.
|
3.
Kemampuan Menetapkan harga
|
Tidak ada
|
Sedikit kekuatan mempengaruhi harga
|
Produsen menetapkan harga dengan cara kesepakatan dengan produsen
lain sehingga harga jual tidak mudah berubah.
|
Ada. Oleh Monopolis
|
4.
Bentuk Kurva Permintaan
|
Elastis sempurna
|
Lebih elastis (tidak sampai elastisitas sempurna)
|
Elastisitas silang atau cross elasticity of demand yang relatif
tinnggi.
|
Memiliki kemiringan negatif, turun dari kiri atas ke kanan bawah.
|
5.
Hambatan Memasuki Pasar
|
Sangat mudah
|
Mudah
|
Adanya hambatan bagi pesaing baru. Perusahaan yang telah lama dan
memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk menghambat
perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.
|
Susah bagi perusahaan baru yang akan masuk. Seperti adanya hambatan
legalitas (Undang-undang dan hak khusus, hak patent, dan hak cipta).
|
6.
Keseimbangan Jangka Pendek
|
Paling tidak VC = TR
atau AVC = FC (hanya menanggung kerugian biaya tetap).
MR = MC supaya
labanya maksimum atau kerugianya minimum (minimum loss)
|
Keuntungan maksimum tercapai bila MR = MC. Laba diatas normal.
|
Ekuilibrium pasar tercapai bila volume output yang ditawarkan seluruh
produsen di pasar sama dengan volume output yang dibutuhkan oleh seluruh
konsumen.
|
Harus menyamakan MR dengan MC agar mencapai laba maksimum.
|
7.
Keseimbangan Jangka Panjang
|
Bila SMC = LMC. Tidak
mengalami kerugian bila SAC=P. Perusahaan sudah tidak dapat menambah laba lagi karena
perusahaan telah bekerja pada LAC minimum
|
Bila LMC = SMC = MR. Dalam jangka panjang perusahaan dalam pasar
persaingan monopolistik hanya memperoleh laba normal. Merugi jika penerimaan
marjinal lebih kecil dari biaya marjinal (MR<MC).
|
Menyebabkan efek yang merugikan seperti P > MC dan karenanya
terdapat inefiensi alokasi sumber daya ekonomi ke perusahaan. Tidak
berproduksi pada titik terendah kurva LAC-nya dan ketika memproduksi produk
yang terdiferensiasi, terlalu banyak biaya yang dibuang untuk iklan dan
perubahan model.
|
Hanya memperoleh keuntungan normal, dimana harga produk sama dengan
biaya total rata-rata maksimum. Perusahaan monopoli hanya akan kehilangan
laba supernormal jangka panjang, bila tidak mampu mempertahankan daya
monopolinya.
|
8.
Interdepedensi Pengambilan Keputusan
|
Tidak ada
|
Menghasilkan peraturan dalam pengambilan keputusan yg berbeda-beda
|
Pengambilan Keputusan yang Saling Mempengaruhi (Interdependence
Decisions) Keputusan perusahaan dalam menentukan harga dan jumlah output akan
mempengaruhi perusahaan lainnya.
|
Pengambilan keputusan tunggal.
|
9.
Contoh Barang
|
Jasa fotokopi, beras, hasil pertanian.
|
Shampo, pasta gigi, rokok.
|
Semen,Mobil, dan Kertas.
|
Telepon, gas, air dan listrik
|
Referensi :
Sugiarto. 2002. Ekonomi Mikro (Sebuah Kajian Komprehensif). Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Daftar Pustaka:
http://www.slideshare.net/ariefanzarullah1/persaingan-monopolistik
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-mikro/pengertian-fungsi-jenis-pasar/pengertian-dan-ciri-ciri-pasar-monopoli/
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-mikro/pengertian-fungsi-jenis-pasar/pengertian-ciri-ciri-pasar-oligopoli/
http://annisayulia.blogspot.com/2012/06/pasar-persaingan-oligopoli-dan.html
Sunday, June 15, 2014 | Labels: TEORI ORGANISASI UMUM | 0 Comments
TEORI PERILAKU PRODUSEN, BIAYA PRODUKSI, DAN MENENTUKAN KEUNTUNGAN.
1. Teori Perilaku Produsen
Teori Perilaku Produsen adalah teori yang
menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam menghasilkan produk
yang selalu berupaya untuk mencapai efesiensi dalam kegiatan produksinya.
Produsen berusaha untuk menghasilkan produksi seoptimal mungkin dengan
mengantur penggunaan faktor produksi yang paling efisien.
Produksi adalah setiap kegiatan yang dapat
meningkatkan nilai guna suatu barang. Dimana bentuk kegiatannya meliputi:
1)
From Changing activitie, yaitu kegiatan
mengubah bentuk dari suatu barang.
2)
Transportation, yaitu kegiatan
memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain.
3)
Storage, yaitu kegiatan menyimpan suatu
barang yang akan digunakan di masa yang akan datang.
4)
Merchandishing, yaitu kegiatan
memperdagangkan suatu barang agar sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan.
5)
Personal service, yaitu kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang yang orang lain mengakui keberadaannya.
Di
dalam menganalisis teori produsen, kita mengenal 2 hal:
1)
Produksi jangka pendek, perusahaan
memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus
dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa
besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Pengusaha dalam
melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua macam
keputusan:
a. Berapa
output yang harus diproduksi
b. Berapa
dan dalam kondisi faktor-faktor produksi (input) digunakan
2)
Produksi jangka panjang suatu proses
produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun,
15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka
waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses
produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada
input tetap.
Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoristis,
dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:
1)
Bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha
mencapai keuntungan yang maksimum.
2)
Bahwa produsen atau pengusaha beroprasi
dalam pasar persaingan sempurna.
Permasalahan seorang produsen adalah bagaimana
dengan modal yang terbatas bisa menciptakan barang dengan kualitas dan
kuantitas yang cukup. Peran penting seorang produsen adalah sebagai berikut :
1)
Produsen menjadi manajer yang
mengkoordinasikan faktor – faktor produksi baik tenaga kerja/ L , tanah/ sumber
daya alam, N, capital/ modal, bahan baku dan enterpreneur / keahlian yang ada
dalam masyarakat.
2)
Mempunyai insiatif dan daya kreatif
untuk inovasi – inovasi baru termasuk dalam IPTEK.
3)
Mengambil keputusan kebijakan bisnis.
4)
Mampu menganalisis kondisi ekonomi
secara makro yang sedang berlangsung dalam negara tersebut.
5)
Kemampuan untuk memilih WHAT (Barang apa
yang dibuat), HOW (Bagaimana cara paling efisien untuk membuatnya), WHO (Siapa
yang terjun langsung dan tidak langsung dalam proses produksi), WHOM (Untuk
siapa barang tersebut dibuat). Di sini diharapkan seorang produsen mempunyai
kepekaan untuk melihat pasar yang paling menguntungkan.
2. Biaya Produksi
Biaya dalam pengertian Produksi ialah semua “beban”
yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi.
Biaya produksi
adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh
faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut.
Dua
jenis biaya produksi:
1)
Biaya eksplisit adalah pengeluaran perusahaan yang berupa
pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor produksi dan bahan mentah yang
dibutuhkan perusahaan.
2)
Biaya implisit adalah perkiraan pengeluaran (biaya) atas
faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
Biaya
produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
1)
Bahan baku atau bahan dasar termasuk
bahan setengah jadi.
2)
Bahan-bahan pembantu atau penolong.
3)
Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli
hingga direktur.
4)
Penyusutan peralatan produksi.
5)
Uang modal, sewa.
6)
Biaya penunjang seperti biaya angkut,
biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi.
7)
Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
8)
Pajak .
3. Macam-Macam Biaya Produksi
3.1.
Biaya
Tetap Total (Total Fixed Cost/FC)
Biaya Tetap Total adalah biaya yang tetap harus
dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi yaitu dari penurunan rumus
menghitung biaya total. Penurunan rumus tersebut, adalah:
TC = FC + VC
FC = TC – VC
Keterangan:
TC
= Biaya total (Total Cost)
FC
= Biaya tetap (Fixed Cost)
VC
= Biaya Variabel (Variable Cost)
3.2.
Biaya
Variabel Total (Total Variabel Cost/VC)
Biaya Variabel Total adalah biaya yang dikeluarkan
apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang
yang diproduksi. Biaya variabel rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut, yaitu:
VC = TC – FC
3.3.
Biaya
Total (Total Cost/TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya
produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
TC = FC + VC
3.4.
Biaya
Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total
dan jumlah barang yang dihasilkan. Rumus
:
AFC = FC/Q
Keterangan:
FC
= Biaya Tetap Total
Q = Kuantitas
3.5.
Biaya
Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variable
satuan unit produksi. Rumusnya: AVC =
VC/Q
Keterangan:
VC = Biaya
Variabel Total
Q = Kuantitas
3.6.
Biaya
Total Rata-Rata (Average Cost/AC)
Average Cost adalah biaya total rata-rata yang dapat
dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Nilainya
dihitung menggunakan rumus di bawah ini:
AC=
TC /Q atau (VC+FC)/Q
AC=
AVC+AFC
3.7.
Biaya
Marginal (Marginal Cost/MC)
Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan
karena tambahan satu unit produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisih Total
Cost dan selisih kuantitas dari barang yang diproduksi. Sehingga dapat
dirumuskan:
MC = dTC/dQ Atau MC = TCn – TCn-1
3.8.
Biaya
Pabrikasi
a) Biaya
Langsung : Biaya yang langsung dalam proses produksi suatu barang, bahan baku,
dll.
b) Biaya
Tidak Langsung : Biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi
3.9. Biaya Non-pabrikasi
a) Biaya
Pemasaran yaitu biaya yang diperlukan untuk memperoleh pesanan dan menyediakan
produk bagi pelanggan
b) Biaya
Administrasi yaitu biaya yang dibutuhkan untuk mengelola organisasi dan
menyediakan dukungan bagi karyawan Departemen.
c) Common
Cost (Biaya bersama) yaitu biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau
jasa oleh dua departemen atau lebih.
d) Joint
Cost (Biaya Gabungan) yaitu biaya yang terjadi dalam proses produksi yang
menghasilkan dua atau lebih produk jadi.
Periode
Akuntansi :
1) Capital
Expenditure (Belanja Modal) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
2) Revenue
Expenditure (Pengeluaran Pendapatan) yaitu biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh manfaat pada periode akuntansi yang sama dan dicatat sebagai beban.
Ø Biaya
Eksplisit : Biaya yang kelihatan dalam proses produksi
Ø Biaya
Implisit : Biaya yang tidak kelihatan dalam proses produksi namun sebenarnya
ada dan dikeluarkan
4. Menentukan Keuntungan
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis
kegiatan produsen adalah “mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai
kepada tingkat dimana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum”.
Berdasarkan kepada pemisalan ini dapat ditunjukan pada tingkat kapasitas
memproduksi yang bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya.
Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah
satu-satunya tujuan perusahaan. Ada perusahaan yang menekankan kepada volume
penjualan dan ada pula yang memasukan pertimbangan politik dalam menentukan
tingkat produksi yang akan dicapai. Ada pula perusahaan yang lebih menekankan
kepada usaha untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang memperhatikan
tujuan mencari keuntungan yang maksimum.
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara
hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil
penjualan melebihi biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil
penjualan kurang dari biaya produksi.. Keuntungan yang maksimum dicapai apabila
perbedaan diantara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang
paling besar.
Dengan demikian, tujuan untuk mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya(maksimum) merupakan asumsi dalam meng-analisis perilaku
produsen (individual maximization).
Dalam
menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara, yaitu :
a)
Keuntungan maksimum dicari dengan jalan
mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum.
b)
Keuntungan maksimum terjadi pada saat
penerimaan marginal (MR) dan biaya marginal (MC).
Biaya marginal adalah perubahan biaya total perunit
perubuhan output. Penerimaan marginal adalah perubahan penerimaan total perunit
output atau penjualan hasil penjualan marginal, satu konsep mengenai hasil
penjualan yg sangat penting untuk diketahui dalam analisa penentuan harga dan
produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marginal,yaitu
tambahan hasil perjualan yg diperoleh perusahaan dari menjual barang yg
diprouksinya.
DAFTAR
PUSTAKA
Thursday, May 01, 2014 | Labels: TEORI ORGANISASI UMUM | 5 Comments
SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
I.
Definisi Sistem Perekonomian
Sistem berasal dari kata “systÄ“ma” (dalam Bahasa
Yunani) yang mengandung arti “keseluruhan dari bermacam-macam bagian “. Sebuah
sistem pada dasarnya adalah suatu “organisasi besar” yang menjalin berbagai
subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu.
Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang atau masyarakat,
untuk suatu sistem social atau sistem kemasyarakatan.
Sedangkan sistem ekonomi sendiri adalah suatu sistem
yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar menusia dengan seperangkat
kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan. Sebuah sistem ekonomi terdiri atas
unsur-unsur manusia sebagai subjek. Barang-barang ekonomi ekonomi sebagai objek,
serta seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan
berekonomi. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga-lembaga ekonomi
baik formal maupun non formal.
Suatu sistem ekonomi tidaklah berdiri sendiri. Ia
berkaitan dengan falsafah, pandangan dan pola hidup masyarakat tempatnya
berpijak. Sebuah sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam
suatu supra sistem kehidupan masyarakat. Ia merupakan salah satu dari bagian
dalam kesatuan ideology kehidupan bermasyarakat di suatu negara.
Ada 4 sistem dalam
ekonomi, berikut adalah macam-macam sistem ekonomi :
·
Sistem Ekonomi Tradisional
·
Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat
·
Sistem Ekonomi Bebas/Liberal
·
Sistem Ekonomi Campuran
1)
Sistem
Ekonomi Tradisional
Sistem
ini memiliki tradisi aktivitas ekonomi yang dilakukan secara turun-temurun.
Dan masyarakatnya tetap menjaga nilai budaya setempat, sehingga kegiatan
perekonomiannya masih bergotong-royong dan kekeluargaan.
Adapun ciri-ciri
dari sistem ekonomi tradisional antara lain adalah sebagai berikut :
a.
Pembagian struktur kerja belum ada
b.
Masih menggunakan tukar-menukar
barang/barter
c.
Sifat kekeluargaan tergolong tinggi
d.
Proses produksinya tergantung pada
alam,misalnya bertani, berladang, berkebun dan sebagainya
e.
Alat untuk memproduksi sangat sederhana.
2)
Sistem
Ekonomi Sosialis/Terpusat
Sistem
ekonomi terpusat yang disebut
juga sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi yang seluruh sumber
daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah. Sistem
ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Negara menguasai semua alat produksi
b.
Produksi dilakukan untuk kebutuhan
masyarakat
c.
Kegiatan ekonomi direncanakan oleh
negara dan diatur pemerintah secara terpusat
d.
Hak milik individu tidak diakui
e.
Pemerintah mengatur kegiatan produksi,
distribusi, dan konsumsi
3)
Sistem
Ekonomi Bebas/Liberal
Sistem
ekonomi liberal yaitu sistem
ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan
penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam
melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan
mereka bebas bersaing. Ciri-cirinya:
a.
Harga barang ditentukan oleh pasar
b.
Timbulnya persaingan bebas
c.
Adanya pengakuan terhadap hak individu
d.
Setiap individu bebas mengejar
keuntungan
e.
Modal memegang peranan sangat penting.
4)
Sistem
Ekonomi Campuran
Sistem
ekonomi campuran adalah sistem
ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem
ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Ciri-ciri dari sistem ekonomi
campuran :
a.
Adanya campur tangan pemerintah dalam
perekonomian
b.
Adanya pihak swasta yang ikut berperan
dalam kegiatan perekonomian
II.
Sejarah Sistem Perekonomian di Indonesia
1)
Keadaan Perekonomian Indonesia Sebelum Orde Baru
Setelah
kemerdekaan kondisi perekonomian Indonesia sangat buruk, terjadi inflasi yang
sangat tinggi. Dan dalam perkembangan pada masa sistem ekonomi orde lama
terdiri dari 3 perkembangan masa yaitu :
A. Masa Pasca
Kemerdekaan ( 1945-1950 )
Pada masa
awal kemerdekaan keadaan ekonomi dan keuangan sangat buruk, yang disebabkan
oleh :
§
Inflasi yang sangat tinggi, terjadi inflasi yang
sangat tinggi karena ada 3 mata uang yang berlaku di Indonesia yaitu De
Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda, dan mata uang pendudukan Jepang.
§
Panglima AFNEI ( Allied forces for Netherlands east
indies ) mengumumkan berlakunya uang NICA di daerah-daerah yang dikuasai
sekutu.
§
Dan pada bulan oktober 1946 pemerintah RI
mengeluarkan uang kertas baru yaitu ORI ( Oeang Republic Indonesia ) sebagai
pengganti uang jepang.
Adapun usaha
yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan ekonomi, ialah :
ü Program
Pinjaman Nasional. Dilaksanakan oleh menteri keuangan Ir.Surachman dengan
persetujuan BP-KNIP, dilakukan pada bulan juli 1946.
ü Upaya menembus
blokade dengan diplomasi beras ke India, mengadakan kontak dengan perusahaan
swasta Amerika, dan menembus blokade Belanda di Sumatera dengan tujuan ke
Singapura dan Malaysia.
ü Konferensi
Ekonomi Februari 1946 dengan tujuan untuk memperoleh kesepakatan yang bulat
dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, yaitu : masalah
produksi dan distribusi makanan, masalah sandang, serta status dan administrasi
perkebunan-perkebunan.
ü Pembentukan
Planning Board (Badan Perancang Ekonomi ) 19 januari 1947.
ü Rekonstruksi
dan Rasionalisasi Angkatan Perang (Rera ) 1948, mengalihkan tenaga bekas
angkatan perang ke bidang-bidang produktif.
B. Masa
Demokrasi Liberal (1950-1957)
Masa
demokrasi liberal adalah masa dimana dalam politik maupun sistem ekonominya menggunakan
prinsip-prinsip liberal. Perekonomian diserahkan pada pasar sesuai teori-teori
mazhab klasik yang menyatakan laissez faire laissez passer. Padahal pengusaha
pribumi masih lemah dan belum bisa bersaing dengan pengusaha nonpribumi,
terutama pengusaha China. Pada akhirnya sistem ini hanya memperburuk kondisi
perekonomian Indonesia yang baru merdeka.
C. Masa
Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
Sebagai
akibat dari dekrit presiden 5 juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem
demokrasi terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem
etatisme (segala-galanya diatur oleh pemerintah). Dengan sistem ini, diharapkan
akan membawa pada kemakmuran bersama dan persamaan dalam sosial, politik, dan
ekonomi (Mazhab Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan ekonomi yang
diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi
Indonesia.
2)
Keadaan Perekonomian Indonesia Pada Saat Demokrasi
Ekonomi
Demokrasi
Ekonomi biasa juga disebut dengan Sistem Ekonomi Pancasila (SEP). Sistem
ekonomi pancasila dapat didefinisikan sebagai suatu sistem perekonomian
nasional yang merupakan perwujudan dari falsafah Pancasila dan UUD 1945 yang
berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan dari, oleh, dan untuk rakyat di
bawah pimpinan dan pengawasan pemerintah. Pada sistem demokrasi ekonomi,
pemerintah dan seluruh rakyat baik golongan ekonomi lemah maupun pengusaha
aktif dalam usaha mencapai kemakmuran bangsa. Selain itu, negara berperan dalam
merencanakan, membimbing, dan mengarahkan kegiatan perekonomian. Dengan
demikian terdapat kerja sama dan saling membantu antara pemerintah, swasta, dan
masyarakat.
Dasar dari
Sistem Ekonomi Pancasila adalah UUD 1945 Pasal 33 yang memuat ayat-ayat sebagai
berikut :
-
Ayat (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas asa kekeluargaan.
-
Ayat (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
-
Ayat (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang
terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
-
Ayat (4) Perekonomian nasional diselenggarakan
berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Ciri Ekonomi Pancasila :
1.
Peranan negara tetap penting meskipun tidak terlalu
besar, seperti dalam perekonomian komando. Seperti halnya peranan negara,
peranan swasta juga cukup besar meskipun tidak terlalu mendominasi, seperti
halnya di perekonomian liberal. Sistem Ekonomi Pancasila menyeimbangkan antara
peranan swasta dan peranan pemerintah sehingga masing-masing dapat maju dan
berkembang.
2.
Sistem ekonomi tidak di dominasi dengan buruh (seperti
sosialis) maupun modal (seperti kapitalis) melainkan didasarkan atas asa
kekeluargaan.
3.
Produksi dikerjakan oleh semua pihak dengan diawasi
anggota masyarakat.
4.
Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dan dipergunakan untuk menciptakan kemakmuran bagi
rakyatnya.
5.
Warga negara memiliki kebebasan dalam
memilih pekerjaan yang dikehendakinya serta mempunyai hak akan pekerjaan dan
penghidupan yang layak.
6.
Hak milik perorangan diakui dan
pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
7.
Potensi, inisiatif dan daya kreasi
setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak
merugikan kepentingan umum.
8.
Fakir miskin dan anak-anak terlantar
dipelihara oleh negara.
Ciri-ciri negatif pada sistem
ekonomi demokrasi :
1.
Free fight
liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali
sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan
terjajah dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si
miskin.
2.
Etatisme,
yaitu keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi
dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi
masyarakat hanya bersikap pasif saja.
3.
Monopoli,
suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga
tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keinginan
sang monopoli. Disini konsumen seperti robot yang diatur untuk mengikuti
jalannya permainan.
3)
Keadaan Perekonomian Indonesia Pada Saat Sistem
Ekonomi Kerakyatan
Pemerintah
bertekad melaksanakan sistem ekonomi kerakyatan dengan mengeluarkan ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IV/MPR/1999, tentang
Garis-Garis Besar Haluan Negara yang menyatakan bahwa sistem perekonomian
Indonesia adalah sistem ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi ini berlaku sejak
tahun 1998. Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakatlah yang memegang aktif
dalam kegiatan ekonomi, sedangkan pemerintah yang menciptakan iklim yang bagus
bagi pertumbuhan dan perkembangan dunia usaha. Ciri-ciri sistem ekonomi ini
adalah :
a.
Bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan dengan
prinsip persaingan yang sehat.
b.
Memerhatikan pertumbuhan ekonomi, nilai keadilan,
kepentingan sosial, dan kualitas hidup.
c.
Mampu mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan.
d.
Menjamin kesempatan yang sama dalam berusaha dan
bekerja.
e.
Adanya perlindungan hak-hak konsumen dan perlakuan
yang adil bagi seluruh rakyat.
4)
Keadaan Ekonomi pada masa Orde Baru
Pada masa
Orde Baru pemerintah melaksanakan pembangunan di berbagai bidang, seperti
ekonomi, pendidikan, kesejahteraan rakyat, politik, dan pertahanan keamanan.
Langkah pertama yang diambil ialah dengan merencanakan program perbaikan yaitu
program penyelamatan, stabilitas dan rehabilitas, pembangunan.
Sesuai
dengan Tap MPRS No. XIII/MPRS/1966, pemerintah memproritaskan pada pencukupan
sandang dan pangan , pengendalian inflasi, rehabilitasi prasarana ekonomi, dan
peningkatan ekspor.
Pada masa
Orde Baru pertanian adalah basis perokonomian Indonesia. Dengan mengandalkan
devisa dari ekspor, kredit luar negeri, dan badan keuangan internasional IMF
perekonomian Indonesia mencapai kemajuan.
Namun
pertumbuhan ekonomi tidak dibarengi dengan pemerataan dan landasan ekonomi yang
mantap sehingga ketika terjadi krisis ekonomi Indonesia tidak mampu bertahan
sebab ekonomi Indonesia dibangun dengan fondasi yang rapuh
5)
Perekonomian Indonesia Setelah Orde Baru
Iklim
kebangsaan setelah Orde Baru menunjukan suatu kondisi yang sangat mendukung
untuk memulai dilaksanakannya sistem ekonomi yang sesungguhnya diinginkan
rakyat Indonesia. Setelah melalui masa-masa penuh tantangan pada periode 1945
sampai periode 1965, semua tokoh negara yang duduk dalam pemerintahan sebagai
wakil rakyat sepakat untuk kembali menempatkan sistem ekonomi kita pada
nilai-nilai yang telah tersirat dalm UUD 1945. Dengan demikian sistem demokrasi
ekonomi dan sistem Pancasila kembali satu-satunya acuan bagi pelaksanaan semua
kegiatan ekonomi selanjutnya.
Awal Orde
Baru di warnai dengan masa-masa rehabilitasi, perbaikan hampir diseluruh sektor
kehidupan, tidak terkecuali sektor ekonomi. Rehabilitasi ini terutama ditujukan
untuk :
a.
Membersihkan segala aspek kehidupan dari sisa-sisa
paham dan sistem perekonomian yang lama.
b.
Menurunkan dan mengendalikan laju inflasi yang saat
itu sangat tinggi, yang berakibat terhambatnya proses penyembuhan dan
peningkatan kegiatan ekonomi secara umum.
Tercatat
Bahwa :
·
Tingkat inflasi tahun 1966 sebesar 650%
·
Tingkat inflasi tahun 1967 sebesar 120%
·
Tingkat inflasi tahun 1968 sebesar 85%
·
Tingkat inflasi tahun 1969 sebesar 9,9%
Dari data
diatas menjadi jelas mengapa rencana pembangunan lima tahun pertama (REPALITA
1) baru dimulai pada tahun 1969.
III.
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Perekonomian di
Indonesia
Adapun faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Indonesia, secara umum adalah:
1)
Faktor produksi
2)
Faktor investasi
3)
Faktor perdagangan
luar negeri dan neraca pembayaran
4)
Faktor kebijakan
moneter dan inflasi
5)
Faktor keuangan negara
IV.
Faktor Penyebab Kegagalan Sistem Perekomonian di Indonesia
Faktor-faktor
penyebab kegagalan sistem perekonomian Indonesia adalah sebagai berikut:
1)
Program tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan
bidangnya, namun oleh tokoh politik, sehingga keputusan yang dibuat cenderung menitikberatkan
pada masalah politik bukan masalah ekonomi.
2)
Akibat lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang
seharusnya dialokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi justru dialokasikan
untuk kepentingan politik dan perang.
3)
Adanya kecenderungan terpengaruh untuk menggunakan
sistem perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.
4)
Akibat yang ditimbulkan dari sistem etatisme yang
pernah terjadi di indonesia pada periode tersebut, yaitu :
a.
Semakin rusaknya sarana produksi dan komunikasi yang
membawa dampak menurunnya nilai ekspor kita.
b.
Hutang luar negeri yang justru dipergunakan untuk
proyek ‘Mercu Suar’.
c.
Defisit anggaran negara yang makin besar
laju pertumbuhan penduduk yang lebih besar dari pertumbuhan ekonomi.
laju pertumbuhan penduduk yang lebih besar dari pertumbuhan ekonomi.
V.
Sistem Perekenomian Indonesia Masa Sekarang
Sejak
berdirinya negara Republik Indonesia, sudah banyak tokoh-tokoh negara pada saat
itu telah merumuskan sistem
perekonomian yang tepat bagi
bangsa indonesia, baik secara individu maupun diskusi kelompok. Tokoh ekonomi
indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di negara Amerika
tahun 1949, menegaskan bahwa sistem yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam
campuran tetapi dalam proses perkembanganya telah disepakati suatu bentuk
ekonomi baru yang dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila yang didalamnya
mengandung unsur penting yaitu demokrasi ekonomi
maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi.
Demokrasi Ekonomi berarti bahwa kegiatan ekonomi
dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan pemerintah hasil
pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif,
sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta
menciptakan iklim yang sehat guna meningkatkan keejahteraan masyarakat.
Salah
satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, daya kreasi
setiap warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan
kepentingan umum. Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga negaranya
dalam membangun perekonomian.
Sementara yang banyak diperjuangkan oleh para
pemikir ekonomi di Indonesia selama ini adalah Sistem ekonomi kerakyatan. Dalam
konsep ini, individu tidak dilarang dalam memiliki barang-barang atau modal
sama sekali, namun negara dalam hal ini mengarahkan dalam pembagian kepemilikan
tersebut kepada masyarakat.
Tapi dari itu semua rasionalitas masyarakat
Indonesia dalam berekonomi adalah tercipta dan terpeliharanya optimalitas,
bukan maksimalitas. Dalam memenuhi keinginan, masyarakat lebih memilih
tercapainya keadaan yang optimum (keserasian pencurahan upaya dan sumberdaya
dengan hasil yang diperoleh) daripada peraihan kedudukan maksimum. Dengan
begitu diharapkan pertumbuhan ekonomi tetap terjaga pada tingkatyang diharapkan
sekaligus ketimpangan dalam hal distribusi pendapatan perlahan-lahan dapat
diperkecil.
VI.
Penyebab
Lemahnya Pelaksanaan dan Kepatuhan Asas Demokrasi Ekonomi Terhadap Sistem
Ekonomi Indonesia
Pengalaman ekonomi Indonesia selama ini menunjukkan
masih mahalnya demokrasi ekonomi bagi rakyat, sehingga sebagian besar aktivitas
ekonomi masih didominasi pemilik modal dan menyisakan hanya sedikit ruang bagi
rakyat secara keseluruhan. Hal ini masih ditambah dengan posisi pemerintah yang
belum secara optimal mampu mengalokasikan sumber daya ekonomi secara adil
kepada seluruh pelaku ekonomi. Bahkan yang kerap terjadi adalah kalahnya
pemerintah terhadap tekanan dan permintaan para pemilik modal, sehingga
melahirkan kebijakan-kebijakan yang berpihak hanya kepada segelintir orang, dan
menimbulkan sejumlah dampak negatif bagi sebagian besar rakyat.
Kondisi ini menunjukkan pentingnya mengembalikan
demokrasi ekonomi sebagai dasar perekonomian nasional pada posisi idealnya
sehingga mampu mengembalikan harapan rakyat akan sebuah sistem ekonomi yang
berkeadilan sekaligus memberikan ruang yang lebih luas bagi pengembangan
kehidupan sebagian besar rakyat. Dengan melihat pengembangan ekonomi rakyat,
kita dapat melihat bagaimana demokrasi ekonomi di Indonesia berkembang dan
upaya-upaya strategis dalam meningkatkan perannya bagi perekonomian nasional.
VII.
Mengefektifkan
Sistem Ekonomi Indonesia
Perekonomian Indonesia saat ini menurut Presiden
sedang berada pada pertumbuhan yang baik. Namun, pertumbuhan ekonomi yang bagus
itu terhambat oleh tiga persoalan, yaitu masalah korupsi, infrastruktur dan
birokrasi. Presiden berharap dalam tiga tahun kedepan tiga persoalan tersebut
sudah tuntas jika absen dari menangani ketiga masalah ini, akan berdampak besar
pada perkembangan ekonomi Indonesia kedepannya. Indonesia sekarang ini sedang
gencar-gencarnya memberantas korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pada sektor pertanian, Pemerintah akan menaikkan
harga pembelian gabah dan beras dengan alasan untuk mengamankan harga petani
karena hasil panen yang merosot hingga separuhnya dikarenakan terserang
penyakit busuk batang. Di sektor lain, rencana Pemerintah yang akan menaikkan
Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk beban subsidi. Dengan ini, Pemerintah berharap
agar rakyat beralih pada Bahan Bakar Gas (BBG).
Ada pun cara untuk mengefektifkan kembali sistem
ekonomi Indonesia adalah sebagai berikut :
a)
Sumber daya alam merupakan salah satu
modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar, sumber daya alam harus
dimanfaatkan sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat. Sumber daya alam yang kita
hasilkan dapat kita ekspor dalam bentuk bahan mentah sehingga dapat memberikan
keuntungan buat pendapatan negara.
b)
Menghindari adanya pasar bebas, seperti
contohnya pemberlakuan pasar bebas ASEAN-China yang menimbulkan implikasi yang
sangat negatif. Invasi produk asing terutama dari China di tengah lemahnya
infrastruktur ekonomi, modal, daya saing, dan dukungan pemerintah, dapat
menyebabkan hancurnya sektor-sektor ekonomi yang diserbu.
c)
Salah satu kunci untuk bangkit dari
keterpurukan ekonomi adalah sejauh mana bisa memberikan nilai tambah dari
setiap proses produksi yang ada. Nilai tambah hanya bisa dilakukan oleh mereka
yang kreatif dan inovatif. Untuk itulah setiap negara berkonsentrasi
mengembangkan sumber daya manusia agar menjadi manusia yang berkualitas. Negara
harus memberi kesempatan yang sama kepada warganya untuk berkembang dan selanjutnya
memperbaiki kehidupan mereka.
d)
Kita harus berani kembali menegakkan
kemandirian bangsa dengan melakukan terobosan yang inovatif dan kreatif.
Inovasi dan kreativitas memang selalu harus menerobos penghalang yang sudah
menjadi aturan main, konvensi, dogma dan doktrin. Jika Indonesia mandiri
mengelola kekayaannya, rakyat Indonesia bisa lebih makmur minimal 5 kali lipat
daripada sekarang.
e)
Dan juga dengan mengefektifkan kembali
sistem ekonomi yang pernah kita gunakan sebelumnya yaitu seperti sistem ekonomi
demokrasi/Pancasila, sistem ekonomi pasar, sistem ekonomi campuran dan
lain-lain. Dengan demikian perekonomian Indonesia dapat dikendalikan dengan
baik tanpa adanya keterkaitan campur tangan asing.
VIII.
Para Pelaku Ekonomi
Mungkin dalam ilmu
ekonomi mikro kita mengenal tiga pelaku ekonomi, yaitu :
1.
Pemilik faktor produksi
2.
Konsumen
3.
Produsen
Dan dalam ilmu
ekonomi makro ada :
- Sektor
rumah tangga
- Sektor
swasta
- Sektor
pemerintah
- Sektor
luar negeri
Maka dalam perekonomian indonesia sendiri dikenal tiga pelaku pokok :
- Koperasi
- Sektor
Swasta, dan
- Sektor
pemerintah
Sesuai
dengan konsep trilogi pembangunan, yang masing-masing pelaku tersebut memiliki
fungsi sebagai berikut :
A.
Koperasi
Sesuai
dengan UU No. 25 Tahun 1992 pasal 4 menyatakan bahwa fungsi dan peran koperasi
seperti berikut ini.
1)
Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan
ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosial mereka.
2)
Turut serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat.
3)
Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan
dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4)
Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan
perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
B.
Sektor
Swasta
Peran yang diberikan
sektor swasta dalam perekonomian Indonesia seperti berikut ini.
1)
Membantu meningkatkan produksi nasional.
2)
Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru.
3)
Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan.
4)
Membantu pemerintah mengurangi pengangguran.
5)
Menambah sumber devisa bagi pemerintah.
6)
Meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak.
7)
Membantu pemerintah memakmurkan bangsa.
C.
Sektor
Pemerintah
Secara umum sektor
pemerintah memiliki fungsi :
1)
Mengelola cabang-cabang produksi yang menguasai hajat
hidup orang banyak.
2)
Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya secara efektif dan efisien.
3)
Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang
kebijaksanaan di bidang ekonomi.
4)
Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga
dapat menyerap tenaga kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Monday, April 07, 2014 | Labels: TEORI ORGANISASI UMUM | 1 Comments
Subscribe to:
Posts (Atom)
Copyright by Fauziah Safarina 2012. Powered by Blogger.
MY CAMPUS
STUDENTSITE NEWS
About Me
Facebook Contact
My Twitter

My Tweets

Popular Posts
-
Ini salah satu bahan praktikum fisika dasar gue pas masih di tingkat 1. Gue share supaya bisa membantu peserta praktikum tingkat 1 lainnya...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang kaya akan budaya dan dae...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang lain. Meskipun hidup ber ke...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki keberagaman terbany...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberagaman dalam budaya Indonesia tercermin pada bagian budaya-budaya ...
-
Tujuan saya memilih topik ini adalah untuk mendeskripsikan penyesuaian diri pada kepribadian ekstrovert dan introvert. Lalu mengetahui pe...
-
1. Teori Perilaku Produsen Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam me...
-
I. Pengertian Ejaan Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang distandardisasikan. Lazimnya, e...
-
1. (What) Apa itu Telematika? Jawab: Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. Telematika adalah saran...
-
9.12 The Jini lookup service matches service offers to client requests based on attributes or on Javatyping. Explain with examples the diffe...