PENGARUH PEMBERIAN HANDPHONE TERHADAP SEMANGAT BELAJAR SISWA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Di
zaman serba canggih dan teknologi ini, hanphone bukanlah lagi benda yang asing bagi kalangan masayarakat. Baik
di kalangan atas maupun kalangan bawah, bahkan juga dari orang dewasa sampai
anak-anak pun sudah mengetahui apa itu handphone. Handphone adalah tekhnologi
yang diciptakan oleh manusia untuk mempermudah komunikasi. Namun di era
sekarang ini handphone memiliki banyak sekali fungsinya. Diantaranya yaitu
untuk browsing dan juga yang paling populer sekarang adalah untuk bermain game.
Bahkan sekarang ini handphone merupakan salah satu fashion di kalangan
masyarakat.
Benda
kecil yang di juluki sebagai HP ini tentunya memiliki banyak sekali dampak bagi
penggunanya. Tidak terkecuali siswa-siswa yang duduk di bangku sekolah.
Pembelajaran
merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar baik oleh individu atau
kelompok untuk merubah sikap tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya. Masa
pembelajaran ini terjadi semenjak kita masih kecil. Yaitu baik di lingkungan
formal ataupun non formal. Namun anak-anak akan mulai memasuki masa sekolah
pada usia 5 tahun dan berada pada lingkungan formal untuk menuntut ilmu dan
biasa di sebut dengan sekolah.
Sebagai
alat komunikasi handphone tentu sangat berguna bagi siswa. Baik untuk
berkomunikasi dengan teman-temanya maupun degan para gurunya. Handphone juga
dapat membantu menambah wawasan dengan aplikasi browsernya dan juga sebagai
alat bantu belajar. Dengan fiturnya yang berupa internet siswa dapat mencari
informasi apapun dengan mudah. Hal ini tentu sangat memudahkan siswa dalam
menyerap materi pembelajaran. Handphone juga berguna sebagai alat penghibur
yaitu dengan ada nya aplikasi MP3 dan fitur gamenya yang dapat digunakan siswa
agar tidak jenuh belajar.
Namun
disisi lain banyak sekali dampak negatifnya bagi siswa yang menggunakan
handphone. Salah satunya yaitu mereka malah keasikan dengan fitur sms dan
telfon, mereka akan menggunakanya terus-terusan untuk itu dan juga pada
aplikasi MP3 dan game biasanya siswa akan lupa belajar apabila sudah
menggunakan handphone untuk hal tersebut.
Dalam
hal ini yang mempunyai tanggung jawab terhadap siswa adalah orang tua. Orang
tua tidak wajib membelikan anak handphone. Ada orang tua yang memberikan
handphone kepada anaknya agar tidak ketinggalan tekhnologi atau mungkin untuk
berkomunikasi, namun orang tua selain membelikan handphone, mereka juga harus
mengontrol penggunaan handphone tersebut, karena apabila tidak di lakukan
pengontrolan maka anak akan menyalahgunakan handphone tersebut dan hal ini
tentunya akan berdampak bagi sistem belajar siswa.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai
berikut :
1.
Adanya
pengaruh buruk handphone bagi kehidupan siswa.
2.
Adanya
sebagian siswa yang belum dapat menggunakan pemanfaatan handphone dengan baik.
3.
Berkurangnya
minat belajar siswa setelah diberikan handphone oleh orangtuanya.
4.
Kurangnya
perhatian orangtua dalam mengawasi anaknya menggunakan handphone dengan tepat,
karena di dalam handphone siswa dapat melihat hal-hal yang seharusnya tidak
boleh dilihat untuk siswa.
C.
Pembahasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang akan dibahas dalam
penulisan ini, maka penulis hanya menjelaskan tentang pengertian dari
handphone, fungsi handphone, minat belajar siswa, dampak positif dan negatif
dalam pemanfaatannya terhadap siswa
dalam belajar, serta upaya orang tua dalam menanggulangi pengaruh
handphone terhadap siswa.
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam
penulisan ini dirumuskan sebagai berikut :
1.
Bagaimana
dampak positif dan negatif pemberian handphone terhadap minat belajar siswa ?
2.
Bagaimana
cara menanggulangi dampak negatif dari pengaruh handphone terhadap minat
belajar siswa?
3.
Upaya
apa yang harus di lakukan orang tua agar siswa tetap semangat belajar walaupun
siswa memiliki handphone yang canggih ?
E.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi
tentang semangat belajar siswa setelah di berikan handphone oleh orang tuanya.
Adapun tujuan khusus penelitian ini yaitu untuk memberitahu secara jelasnya
bagaimana dampak positif, negatif dan upaya yang harus dilakukan agar siswa
menggunakan handphone dengan benar dan tidak menyalahgunakannya.
F.
Manfaat Penelitian
a)
Bagi
Peneliti
Penelitian
ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai
pengaruh handphone terhadap semangat belajar siswa.
b)
Bagi
Masyarakat
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan motivasi kepada peneliti
untuk memberikan saran dan masukan yang bermanfaat kepada pihak-pihak yang
terkait dengan motivasi dan semangat belajar siswa-siswa sekolah dan dampaknya
terhadap prestasi di sekolah. Dengan adanya saran dan masukan dari peneliti
diharapkan pihak orang tua serta masyarakat umum dapat menjadikan sarana dan
masukan tersebut sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi terhadap pemberian
fasilitas untuk anaknya yang berdampak pada semangat serta prestasi belajar
siswa.
G.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian
desktriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang dilakukan
dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu
keadaan secara objektif. Penelitian deskriptif ini peneliti lakukan untuk
memberikan gambaran secara umum mengenai dampak handphone terhadap semangat
serta prestasi belajar siswa.
H.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di daerah Perumahan Gaperi II, Cibinong,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja.
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu pada tanggal 3 Januari sampai
dengan 5 Januari 2015.
I.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a.
Observasi
Observasi adalah cara atau metode penghimpunan data yang dilakukan
dengan melakukan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.
b.
Dokumentasi
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang diperoleh dari
sekolah yang berupa laporan prestasi dan foto-foto siswa saat sedang belajar
dirumah setelah meminta izin kepada pihak orang tua dari siswa tersebut.
J.
Sistematika Penyajian
Dalam
menyusun karya ilmiah ini, peneliti membagi kedalam 4 (empat) bab. Adapun
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, pembahasan masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, tempat
dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN
TEORI
Bab ini akan membahas tentang beberapa kajian teori yang berkaitan
dengan judul dari penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti, kemudian
berisi tentang hipotesa.
BAB III HASIL
PENELITIAN
Bab ini berisi tentang pemaparan data dan pembahasan data.
BAB IV PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari
keseluruhan pokok bahasan dan saran-saran yang berhubungan dengan pelaksanaan
penelitian.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Kajian Teori
1.
Pengertian
Handphone
Telepon genggam (telgam) atau telepon seluler (ponsel) atau
handphone (HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun
dapat dibawa ke mana-mana (portabel/mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan
jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel, wireless). Saat ini, Indonesia
mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for
Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access).
Badan yang mengatur telekomunikasi seluler Indonesia adalah Asosiasi
Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).
Telepon genggam pertama ditunjukkan oleh Dr Martin Cooper dari
Motorola pada tahun 1973, menggunakan handset berat 2 kg (4.4 lb). Motorola
merilis ponsel komersial pertama tersedia, DynaTAC 8000x pada tahun 1983.
2.
Fungsi
Handphone
Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon,
telgam umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat
(short message service, SMS). Ada pula penyedia jasa telepon genggam di
beberapa negara yang menyediakan layanan generasi ketiga (3G) dengan
menambahkan jasa videophone, sebagai alat pembayaran, maupun untuk televisi
online di telepon genggam mereka. Sekarang, telepon genggam menjadi gadget yang
multifungsi. Mengikuti perkembangan teknologi digital, kini telgam juga
dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti bisa menangkap siaran radio
dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan video, kamera digital,
game, dan layanan internet (WAP, GPRS, 3G).
Uniknya lagi, banyak dari calon pengguna yang beberapa diantaranya
justru terkesan mengesampingkan fungsi utama sebuah HP. Asal bisa untuk bermain
game (gaming) atau cepat dalam akses internet, serta dengan aplikasi chatting
seperti WhatsApp, Line, BBM, Kakao Talk fasilitas telepon serta perpesanan
seolah menjadi nomor sekian dari daftar spesifikasi yang di incar. Kini,
pengembangan teknologi handphone telah mencapai puncaknya. Kehadiran ponsel
pintar (smartphone) serta tablet menjadi suatu bukti kecanggihan teknologi
komuniksi pada perangkat berbasis ponsel saat ini.
3.
Minat
Belajar
Secara bahasa, minat berarti kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:1027).
Dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan seseorang
terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan
perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat. Minat mengandung
unsur kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). Oleh sebab
itu, minat dianggap sebagai respon yang sadar, sebab jika tidak demikian, minat
tidak akan mempunyai arti apa-apa. Dari ketiga unsur inilah yang diwujudkan
dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, termasuk kegiatan
yang ada di sekolah seperti belajar.
Pengertian belajar menurut Sardiman (2008:38), belajar merupakan
usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan
menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Dengan belajar dapat menimbulkan suatu
perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan perubahan itu dilakukan lewat
kegiatan, atau usaha yang disengaja.
Minat sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar tanpa minat
akan terasa menjemukan, dalam kenyataannya tidak semua belajar siswa didorong
oleh faktor minatnya sendiri, ada yang mengembangkan minatnya terhadap materi
pelajaran dikarenakan pengaruh dari gurunya, temannya, orang tuanya. Oleh sebab
itu, sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab sekolah untuk menyediakan
situasi dan kondisi yang bisa merangsang minat siswa terhadap belajar.
B.
Hipotesa
Dari perumusan masalah, terdapat beberapa pernyataan yang
dijadikan hipotesa. Diantaranya:
1.
Handphone
bagi para siswa sebagai media komunikasi, dan hiburan bahkan membuka wawasan
serta memperluas pergaulan mereka dengan aplikasi di dalam handphone tersebut.
2.
Handphone
mempermudah para siswa dalam mengerjakan
tugas-tugas sekolah dengan adanya aplikasi browsing menggunakan internet di
handphone.
3.
Handphone
dapat mengurangi sifat sosial siswa karena cenderung lebih suka berhubungan
lewat handphone daripada bertemu secara langsung.
4.
Handphone
bisa membuat para siswa kecanduan permainan yang ada di dalamnya.
5.
Orangtua
memberikan handphone kepada siswa tanpa mengetahui dampaknya kepada siswa
tersebut yg dapat mempengaruhi semangat belajarnya.
6.
Handphone
sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
BAB
III
HASIL
PENELITIAN
A.
Pemaparan Data
Anak-anak atau remaja yang masih berstatus siswa atau pelajar rata-rata
memiliki handphone yang diberi oleh orang tua mereka. Kebanyakan siswa sekolah dasar
mengerjakan pekerjaan rumah dan belajar bersama di sore hari. Sesekali mereka
mengeluarkan handphone disela mereka belajar tanpa diawasi kedua orangtua
mereka yang sedang tidak berada dirumah. Untuk siswa sekolah menengah lebih memilih
bermain handphone dan belajar di malam hari. Berikut ini petikan catatan
situasi yang menggambarkan suasana tersebut:
1)
Beberapa
anak di perumahan Gaperi II yang berstatus sebagai siswa atau pelajar hampir
semuanya memiliki handphone atau telepon genggam dengan macamnya yang
bervariasi. Bahkan ada beberapa anak memiliki handphone yang lumayan canggih.
2)
Rata-rata
orangtua di perumahan ini bekerja sampai sore sehingga tidak dapat memantau
anak mereka saat menggunakan handphone di jam tersebut. Namun ketika orangtua
mereka sudah berada dirumah, para siswa dihimbau dan diingatkan akan kewajiban
mereka sebagai pelajar yaitu belajar.
3)
Orang
tua siswa disini mengatur jadwal belajar dan main untuk anaknya. Sehingga siswa
tidak jenuh dengan belajar terus-terusan. Beberapa siswa bahkan bermain sambil
belajar menggunakan aplikasi yang ada di handphone.
4)
Beberapa
siswa menggunakan handphone sebagai alat untuk memudahkan dalam mengerjakan
pekerjaan rumah dengan browsing di internet.
5)
Beberapa
siswa lebih suka duduk berlama-lama di depan layar handphone dibanding belajar
yang membuat jenuh.
6)
Nilai
prestasi atau laporan siswa lumayan bagus namun ada juga kurang baik.
Dengan
demikian anak-anak atau siswa disini hampir semua mempunyai handphone dan
mendapat pantauan dari orangtuanya terhadap penggunaan handphone meski di jam
tertentu saja. Hal tersebut diyakinkan dengan nilai prestasi atau laporan nilai
siswa yang beberapa mendapat nilai bagus karena masih memiliki semangat belajar
dan dipantau oleh orangtuanya dan beberapa yang bernilai buruk karena sudah
keasyikan dengan handphone yang membuat siswa kurang bersemangat untuk belajar.
B.
Pembahasan
Handphone
sangat berpengaruh pada semangat belajar siswa tergantung dari pengawasan
orangtuanya. Awalnya siswa diberikan handphone oleh orangtuanya dengan harapan
akan berdampak positif seperti:
1)
Handphone
sebagai media komunikasi siswa, mempermudah proses komunikasi antar sesama,
baik dengan teman, guru, orangtua, dan keluarga. Jarak dan waktu bukan lagi
penghalang.
2)
Handphone
sebagai sarana hiburan menyajikan berbagai hiburan untuk siapapun, kapanpun,
dimanapun. Hiburan-hiburan ini ada bermacam-macam, antara lain game dan
aplikasi-aplikasi menarik yang bersifat menghibur. Berbagai program hiburan ini
diadakan mengingat hiburan adalah salah satu hal penting yang harus didapatkan
oleh tiap siswa jika jenuh saat belajar. Dengan hiburan ini, diharapkan siswa
bisa mulai semangat belajar lagi setelah menghilangkan jenuhnya.
3)
Siswa
juga dapat menggunakan handphone untuk membuka wawasan dan memperluas pergaulan
mereka. Mereka dapat berteman dengan siapa saja dari mana saja melalui sosial
media yang ada di handphone.
4)
Mempermudah
para siswa dalam mengerjakan tugas-tugas
sekolah dengan adanya aplikasi browsing menggunakan internet di handphone.
5)
Mengetahui
perkembangan teknologi.
Namun
pada kenyataanya para siswa malah menyalahgunakan handphone tersebut sehingga
akan berpengaruh negatif pada dirinya sehingga membuat siswa jadi malas belajar
karena kurangnya minat belajar siswa. Beberapa pengaruh negatif handphone
diantaranya:
1)
Mengganggu
Perkembangan Anak
Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP)
seperti permainan (games) yang akan membuat siswa kecanduan permainan yang ada
di dalam handphone sehingga membuat siswa kehabisan waktu dan energi untuk
belajar. Akibatnya prestasi siswa pun menurun.
Tidak jarang mereka juga disibukkan dengan menerima panggilan, sms,
miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi
ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan. Bermain game
saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan,
maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.
2)
Efek
radiasi
Penggunaan
HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih hati-hati
dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak.
Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi
kesempatan menggunakan HP secara permanen.
3)
Sangat
berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa.
Jika
tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan
gambar-gambar yang mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak
layak dilihat seorang pelajar.
4)
Mengurangi
Sifat Sosial
Siswa akan cenderung lebih suka berhubungan lewat handphone
daripada bertemu secara langsung. Dari sifat sosial yang berubah dapat mengkibatkan
perubahan pola para siswa dalam berinteraksi.
5)
Pemborosan
Dengan
mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP hanya
digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan
menjadi
pemborosan yang saja.
Adapun
cara menanggulangi dampak negatif dari pengaruh handphone terhadap minat
belajar siswa yaitu:
1)
Selalu
dampingi siswa ketika mereka sedang menggunakan handphone apalagi saat menggunakan
aplikasi internet. Hal ini untuk memastikan bahwa anak telah mengakses situs
yang tepat.
2)
Beri
pemahaman yang baik pada siswa tentang pengaruh positif dan negatif handphone bagi
dirinya. Dengan demikian, siswa sudah membekalinya dengan benteng pertahanan
diri.
3)
Mengarahkan
siswa untuk menjauhi hal-hal yang menyimpang dan tidak mencoba-coba.
4)
Saling
mengingatkan dan menasihati dalam kebenaran.
Dalam
mengatasi pengaruh handphone, orangtua harus melakuan sesuatu agar siswa tetap semangat
belajar meski mereka mempunyai handphone yang canggih. Peranan orangtua sangat dibutuhkan
disini, misalnya dalam hal menumbuhkan kesadaran dalam setiap diri siswa dan
berupaya memenuhi kewajiban sebagai pelajar. Selain itu bisa juga menggunakan fasilitas
di dalam handphone dengan tujuan mencari informasi positif dan mengenalkan mereka
metode pembelajaran yang lebih menyenangkan dengan fitur yang berada di handphone
agar semangat belajar mereka meningkat.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
data yang telah diperoleh peneliti dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
kurangnya pengawasan orang tua dalam memantau anaknya bermain handphone maka
hal tersebut akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Karena apabila anak-anak
diberikan gadget yang canggih maka anak tersebut akan terus menerus keasyikan
bermain gadget sampai lupa waktu belajar.
Maka
dalam hal ini orang tua sudah seharusnya memantau kegiatan/aktifitas anaknya
dalam menggunakan fasilitas gadget. Dikhawatirkan anak tersebut akan
menyalahgunakan fasilitas yang diberikan orang tua. Karena di era global ini
banyak sekali situs-situs yang tidak diperuntukan bagi anak-anak.selain itu
orang tua juga perlu memberikan batasan waktu kepada anaknya untuk bermain
gadget karena jika tidak hal tersebut dapat mengganggu perkembangan motorik
anak.
B.
Saran
Saran
dari peneliti untuk para orang tua yaitu
selalu mengawasi perkembangan dan gerak anak agar dapat memantau pertumbuhanya
menjadi menjadi anak yang berprestasi.
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Di
zaman serba canggih dan teknologi ini, hanphone bukanlah lagi benda yang asing bagi kalangan masayarakat. Baik
di kalangan atas maupun kalangan bawah, bahkan juga dari orang dewasa sampai
anak-anak pun sudah mengetahui apa itu handphone. Handphone adalah tekhnologi
yang diciptakan oleh manusia untuk mempermudah komunikasi. Namun di era
sekarang ini handphone memiliki banyak sekali fungsinya. Diantaranya yaitu
untuk browsing dan juga yang paling populer sekarang adalah untuk bermain game.
Bahkan sekarang ini handphone merupakan salah satu fashion di kalangan
masyarakat.
Benda
kecil yang di juluki sebagai HP ini tentunya memiliki banyak sekali dampak bagi
penggunanya. Tidak terkecuali siswa-siswa yang duduk di bangku sekolah.
Pembelajaran
merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar baik oleh individu atau
kelompok untuk merubah sikap tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya. Masa
pembelajaran ini terjadi semenjak kita masih kecil. Yaitu baik di lingkungan
formal ataupun non formal. Namun anak-anak akan mulai memasuki masa sekolah
pada usia 5 tahun dan berada pada lingkungan formal untuk menuntut ilmu dan
biasa di sebut dengan sekolah.
Sebagai
alat komunikasi handphone tentu sangat berguna bagi siswa. Baik untuk
berkomunikasi dengan teman-temanya maupun degan para gurunya. Handphone juga
dapat membantu menambah wawasan dengan aplikasi browsernya dan juga sebagai
alat bantu belajar. Dengan fiturnya yang berupa internet siswa dapat mencari
informasi apapun dengan mudah. Hal ini tentu sangat memudahkan siswa dalam
menyerap materi pembelajaran. Handphone juga berguna sebagai alat penghibur
yaitu dengan ada nya aplikasi MP3 dan fitur gamenya yang dapat digunakan siswa
agar tidak jenuh belajar.
Namun
disisi lain banyak sekali dampak negatifnya bagi siswa yang menggunakan
handphone. Salah satunya yaitu mereka malah keasikan dengan fitur sms dan
telfon, mereka akan menggunakanya terus-terusan untuk itu dan juga pada
aplikasi MP3 dan game biasanya siswa akan lupa belajar apabila sudah
menggunakan handphone untuk hal tersebut.
Dalam
hal ini yang mempunyai tanggung jawab terhadap siswa adalah orang tua. Orang
tua tidak wajib membelikan anak handphone. Ada orang tua yang memberikan
handphone kepada anaknya agar tidak ketinggalan tekhnologi atau mungkin untuk
berkomunikasi, namun orang tua selain membelikan handphone, mereka juga harus
mengontrol penggunaan handphone tersebut, karena apabila tidak di lakukan
pengontrolan maka anak akan menyalahgunakan handphone tersebut dan hal ini
tentunya akan berdampak bagi sistem belajar siswa.
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai
berikut :
1.
Adanya
pengaruh buruk handphone bagi kehidupan siswa.
2.
Adanya
sebagian siswa yang belum dapat menggunakan pemanfaatan handphone dengan baik.
3.
Berkurangnya
minat belajar siswa setelah diberikan handphone oleh orangtuanya.
4.
Kurangnya
perhatian orangtua dalam mengawasi anaknya menggunakan handphone dengan tepat,
karena di dalam handphone siswa dapat melihat hal-hal yang seharusnya tidak
boleh dilihat untuk siswa.
C.
Pembahasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan yang akan dibahas dalam
penulisan ini, maka penulis hanya menjelaskan tentang pengertian dari
handphone, fungsi handphone, minat belajar siswa, dampak positif dan negatif
dalam pemanfaatannya terhadap siswa
dalam belajar, serta upaya orang tua dalam menanggulangi pengaruh
handphone terhadap siswa.
D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam
penulisan ini dirumuskan sebagai berikut :
1.
Bagaimana
dampak positif dan negatif pemberian handphone terhadap minat belajar siswa ?
2.
Bagaimana
cara menanggulangi dampak negatif dari pengaruh handphone terhadap minat
belajar siswa?
3.
Upaya
apa yang harus di lakukan orang tua agar siswa tetap semangat belajar walaupun
siswa memiliki handphone yang canggih ?
E.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan informasi
tentang semangat belajar siswa setelah di berikan handphone oleh orang tuanya.
Adapun tujuan khusus penelitian ini yaitu untuk memberitahu secara jelasnya
bagaimana dampak positif, negatif dan upaya yang harus dilakukan agar siswa
menggunakan handphone dengan benar dan tidak menyalahgunakannya.
F.
Manfaat Penelitian
a)
Bagi
Peneliti
Penelitian
ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai
pengaruh handphone terhadap semangat belajar siswa.
b)
Bagi
Masyarakat
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan motivasi kepada peneliti
untuk memberikan saran dan masukan yang bermanfaat kepada pihak-pihak yang
terkait dengan motivasi dan semangat belajar siswa-siswa sekolah dan dampaknya
terhadap prestasi di sekolah. Dengan adanya saran dan masukan dari peneliti
diharapkan pihak orang tua serta masyarakat umum dapat menjadikan sarana dan
masukan tersebut sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi terhadap pemberian
fasilitas untuk anaknya yang berdampak pada semangat serta prestasi belajar
siswa.
G.
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian
desktriptif. Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang dilakukan
dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu
keadaan secara objektif. Penelitian deskriptif ini peneliti lakukan untuk
memberikan gambaran secara umum mengenai dampak handphone terhadap semangat
serta prestasi belajar siswa.
H.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di daerah Perumahan Gaperi II, Cibinong,
Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian ini dipilih secara sengaja.
Penelitian ini dilaksanakan selama 3 hari yaitu pada tanggal 3 Januari sampai
dengan 5 Januari 2015.
I.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a.
Observasi
Observasi adalah cara atau metode penghimpunan data yang dilakukan
dengan melakukan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.
b.
Dokumentasi
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data yang diperoleh dari
sekolah yang berupa laporan prestasi dan foto-foto siswa saat sedang belajar
dirumah setelah meminta izin kepada pihak orang tua dari siswa tersebut.
J.
Sistematika Penyajian
Dalam
menyusun karya ilmiah ini, peneliti membagi kedalam 4 (empat) bab. Adapun
sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, identifikasi masalah, pembahasan masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, tempat
dan waktu penelitian, teknik pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN
TEORI
Bab ini akan membahas tentang beberapa kajian teori yang berkaitan
dengan judul dari penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti, kemudian
berisi tentang hipotesa.
BAB III HASIL
PENELITIAN
Bab ini berisi tentang pemaparan data dan pembahasan data.
BAB IV PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari
keseluruhan pokok bahasan dan saran-saran yang berhubungan dengan pelaksanaan
penelitian.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A.
Kajian Teori
1.
Pengertian
Handphone
Telepon genggam (telgam) atau telepon seluler (ponsel) atau
handphone (HP) adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun
dapat dibawa ke mana-mana (portabel/mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan
jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel, wireless). Saat ini, Indonesia
mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (Global System for
Mobile Telecommunications) dan sistem CDMA (Code Division Multiple Access).
Badan yang mengatur telekomunikasi seluler Indonesia adalah Asosiasi
Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).
Telepon genggam pertama ditunjukkan oleh Dr Martin Cooper dari
Motorola pada tahun 1973, menggunakan handset berat 2 kg (4.4 lb). Motorola
merilis ponsel komersial pertama tersedia, DynaTAC 8000x pada tahun 1983.
2.
Fungsi
Handphone
Selain berfungsi untuk melakukan dan menerima panggilan telepon,
telgam umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan penerimaan pesan singkat
(short message service, SMS). Ada pula penyedia jasa telepon genggam di
beberapa negara yang menyediakan layanan generasi ketiga (3G) dengan
menambahkan jasa videophone, sebagai alat pembayaran, maupun untuk televisi
online di telepon genggam mereka. Sekarang, telepon genggam menjadi gadget yang
multifungsi. Mengikuti perkembangan teknologi digital, kini telgam juga
dilengkapi dengan berbagai pilihan fitur, seperti bisa menangkap siaran radio
dan televisi, perangkat lunak pemutar audio (MP3) dan video, kamera digital,
game, dan layanan internet (WAP, GPRS, 3G).
Uniknya lagi, banyak dari calon pengguna yang beberapa diantaranya
justru terkesan mengesampingkan fungsi utama sebuah HP. Asal bisa untuk bermain
game (gaming) atau cepat dalam akses internet, serta dengan aplikasi chatting
seperti WhatsApp, Line, BBM, Kakao Talk fasilitas telepon serta perpesanan
seolah menjadi nomor sekian dari daftar spesifikasi yang di incar. Kini,
pengembangan teknologi handphone telah mencapai puncaknya. Kehadiran ponsel
pintar (smartphone) serta tablet menjadi suatu bukti kecanggihan teknologi
komuniksi pada perangkat berbasis ponsel saat ini.
3.
Minat
Belajar
Secara bahasa, minat berarti kecenderungan hati yang tinggi
terhadap sesuatu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008:1027).
Dapat disimpulkan bahwa minat adalah kecenderungan seseorang
terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan
perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat. Minat mengandung
unsur kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi (kehendak). Oleh sebab
itu, minat dianggap sebagai respon yang sadar, sebab jika tidak demikian, minat
tidak akan mempunyai arti apa-apa. Dari ketiga unsur inilah yang diwujudkan
dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan, termasuk kegiatan
yang ada di sekolah seperti belajar.
Pengertian belajar menurut Sardiman (2008:38), belajar merupakan
usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan
menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Dengan belajar dapat menimbulkan suatu
perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan perubahan itu dilakukan lewat
kegiatan, atau usaha yang disengaja.
Minat sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar tanpa minat
akan terasa menjemukan, dalam kenyataannya tidak semua belajar siswa didorong
oleh faktor minatnya sendiri, ada yang mengembangkan minatnya terhadap materi
pelajaran dikarenakan pengaruh dari gurunya, temannya, orang tuanya. Oleh sebab
itu, sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab sekolah untuk menyediakan
situasi dan kondisi yang bisa merangsang minat siswa terhadap belajar.
B.
Hipotesa
Dari perumusan masalah, terdapat beberapa pernyataan yang
dijadikan hipotesa. Diantaranya:
1.
Handphone
bagi para siswa sebagai media komunikasi, dan hiburan bahkan membuka wawasan
serta memperluas pergaulan mereka dengan aplikasi di dalam handphone tersebut.
2.
Handphone
mempermudah para siswa dalam mengerjakan
tugas-tugas sekolah dengan adanya aplikasi browsing menggunakan internet di
handphone.
3.
Handphone
dapat mengurangi sifat sosial siswa karena cenderung lebih suka berhubungan
lewat handphone daripada bertemu secara langsung.
4.
Handphone
bisa membuat para siswa kecanduan permainan yang ada di dalamnya.
5.
Orangtua
memberikan handphone kepada siswa tanpa mengetahui dampaknya kepada siswa
tersebut yg dapat mempengaruhi semangat belajarnya.
6.
Handphone
sangat berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
BAB
III
HASIL
PENELITIAN
A.
Pemaparan Data
Anak-anak atau remaja yang masih berstatus siswa atau pelajar rata-rata
memiliki handphone yang diberi oleh orang tua mereka. Kebanyakan siswa sekolah dasar
mengerjakan pekerjaan rumah dan belajar bersama di sore hari. Sesekali mereka
mengeluarkan handphone disela mereka belajar tanpa diawasi kedua orangtua
mereka yang sedang tidak berada dirumah. Untuk siswa sekolah menengah lebih memilih
bermain handphone dan belajar di malam hari. Berikut ini petikan catatan
situasi yang menggambarkan suasana tersebut:
1)
Beberapa
anak di perumahan Gaperi II yang berstatus sebagai siswa atau pelajar hampir
semuanya memiliki handphone atau telepon genggam dengan macamnya yang
bervariasi. Bahkan ada beberapa anak memiliki handphone yang lumayan canggih.
2)
Rata-rata
orangtua di perumahan ini bekerja sampai sore sehingga tidak dapat memantau
anak mereka saat menggunakan handphone di jam tersebut. Namun ketika orangtua
mereka sudah berada dirumah, para siswa dihimbau dan diingatkan akan kewajiban
mereka sebagai pelajar yaitu belajar.
3)
Orang
tua siswa disini mengatur jadwal belajar dan main untuk anaknya. Sehingga siswa
tidak jenuh dengan belajar terus-terusan. Beberapa siswa bahkan bermain sambil
belajar menggunakan aplikasi yang ada di handphone.
4)
Beberapa
siswa menggunakan handphone sebagai alat untuk memudahkan dalam mengerjakan
pekerjaan rumah dengan browsing di internet.
5)
Beberapa
siswa lebih suka duduk berlama-lama di depan layar handphone dibanding belajar
yang membuat jenuh.
6)
Nilai
prestasi atau laporan siswa lumayan bagus namun ada juga kurang baik.
Dengan
demikian anak-anak atau siswa disini hampir semua mempunyai handphone dan
mendapat pantauan dari orangtuanya terhadap penggunaan handphone meski di jam
tertentu saja. Hal tersebut diyakinkan dengan nilai prestasi atau laporan nilai
siswa yang beberapa mendapat nilai bagus karena masih memiliki semangat belajar
dan dipantau oleh orangtuanya dan beberapa yang bernilai buruk karena sudah
keasyikan dengan handphone yang membuat siswa kurang bersemangat untuk belajar.
B.
Pembahasan
Handphone
sangat berpengaruh pada semangat belajar siswa tergantung dari pengawasan
orangtuanya. Awalnya siswa diberikan handphone oleh orangtuanya dengan harapan
akan berdampak positif seperti:
1)
Handphone
sebagai media komunikasi siswa, mempermudah proses komunikasi antar sesama,
baik dengan teman, guru, orangtua, dan keluarga. Jarak dan waktu bukan lagi
penghalang.
2)
Handphone
sebagai sarana hiburan menyajikan berbagai hiburan untuk siapapun, kapanpun,
dimanapun. Hiburan-hiburan ini ada bermacam-macam, antara lain game dan
aplikasi-aplikasi menarik yang bersifat menghibur. Berbagai program hiburan ini
diadakan mengingat hiburan adalah salah satu hal penting yang harus didapatkan
oleh tiap siswa jika jenuh saat belajar. Dengan hiburan ini, diharapkan siswa
bisa mulai semangat belajar lagi setelah menghilangkan jenuhnya.
3)
Siswa
juga dapat menggunakan handphone untuk membuka wawasan dan memperluas pergaulan
mereka. Mereka dapat berteman dengan siapa saja dari mana saja melalui sosial
media yang ada di handphone.
4)
Mempermudah
para siswa dalam mengerjakan tugas-tugas
sekolah dengan adanya aplikasi browsing menggunakan internet di handphone.
5)
Mengetahui
perkembangan teknologi.
Namun
pada kenyataanya para siswa malah menyalahgunakan handphone tersebut sehingga
akan berpengaruh negatif pada dirinya sehingga membuat siswa jadi malas belajar
karena kurangnya minat belajar siswa. Beberapa pengaruh negatif handphone
diantaranya:
1)
Mengganggu
Perkembangan Anak
Dengan canggihnya fitur-fitur yang tersedia di hand phone (HP)
seperti permainan (games) yang akan membuat siswa kecanduan permainan yang ada
di dalam handphone sehingga membuat siswa kehabisan waktu dan energi untuk
belajar. Akibatnya prestasi siswa pun menurun.
Tidak jarang mereka juga disibukkan dengan menerima panggilan, sms,
miscall dari teman mereka bahkan dari keluarga mereka sendiri. Lebih parah lagi
ada yang menggunakan HP untuk mencontek (curang) dalam ulangan. Bermain game
saat guru menjelaskan pelajaran dan sebagainya. Kalau hal tersebut dibiarkan,
maka generasi yang kita harapkan akan menjadi budak teknologi.
2)
Efek
radiasi
Penggunaan
HP juga berakibat buruk terhadap kesehatan, ada baiknya siswa lebih hati-hati
dan bijaksana dalam menggunakan atau memilih HP, khususnya bagi pelajar anak-anak.
Jika memang tidak terlalu diperlukan, sebaiknya anak-anak jangan dulu diberi
kesempatan menggunakan HP secara permanen.
3)
Sangat
berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa.
Jika
tidak ada kontrol dari guru dan orang tua. HP bisa digunakan untuk menyebarkan
gambar-gambar yang mengandung unsur porno dan sebagainya yang sama sekali tidak
layak dilihat seorang pelajar.
4)
Mengurangi
Sifat Sosial
Siswa akan cenderung lebih suka berhubungan lewat handphone
daripada bertemu secara langsung. Dari sifat sosial yang berubah dapat mengkibatkan
perubahan pola para siswa dalam berinteraksi.
5)
Pemborosan
Dengan
mempunyai HP, maka pengeluaran kita akan bertambah, apalagi kalau HP hanya
digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat maka hanya akan
menjadi
pemborosan yang saja.
Adapun
cara menanggulangi dampak negatif dari pengaruh handphone terhadap minat
belajar siswa yaitu:
1)
Selalu
dampingi siswa ketika mereka sedang menggunakan handphone apalagi saat menggunakan
aplikasi internet. Hal ini untuk memastikan bahwa anak telah mengakses situs
yang tepat.
2)
Beri
pemahaman yang baik pada siswa tentang pengaruh positif dan negatif handphone bagi
dirinya. Dengan demikian, siswa sudah membekalinya dengan benteng pertahanan
diri.
3)
Mengarahkan
siswa untuk menjauhi hal-hal yang menyimpang dan tidak mencoba-coba.
4)
Saling
mengingatkan dan menasihati dalam kebenaran.
Dalam
mengatasi pengaruh handphone, orangtua harus melakuan sesuatu agar siswa tetap semangat
belajar meski mereka mempunyai handphone yang canggih. Peranan orangtua sangat dibutuhkan
disini, misalnya dalam hal menumbuhkan kesadaran dalam setiap diri siswa dan
berupaya memenuhi kewajiban sebagai pelajar. Selain itu bisa juga menggunakan fasilitas
di dalam handphone dengan tujuan mencari informasi positif dan mengenalkan mereka
metode pembelajaran yang lebih menyenangkan dengan fitur yang berada di handphone
agar semangat belajar mereka meningkat.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
data yang telah diperoleh peneliti dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
kurangnya pengawasan orang tua dalam memantau anaknya bermain handphone maka
hal tersebut akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Karena apabila anak-anak
diberikan gadget yang canggih maka anak tersebut akan terus menerus keasyikan
bermain gadget sampai lupa waktu belajar.
Maka
dalam hal ini orang tua sudah seharusnya memantau kegiatan/aktifitas anaknya
dalam menggunakan fasilitas gadget. Dikhawatirkan anak tersebut akan
menyalahgunakan fasilitas yang diberikan orang tua. Karena di era global ini
banyak sekali situs-situs yang tidak diperuntukan bagi anak-anak.selain itu
orang tua juga perlu memberikan batasan waktu kepada anaknya untuk bermain
gadget karena jika tidak hal tersebut dapat mengganggu perkembangan motorik
anak.
B.
Saran
Saran
dari peneliti untuk para orang tua yaitu
selalu mengawasi perkembangan dan gerak anak agar dapat memantau pertumbuhanya
menjadi menjadi anak yang berprestasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Friday, January 09, 2015
|
Labels:
BAHASA INDONESIA
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright by Fauziah Safarina 2012. Powered by Blogger.
MY CAMPUS
STUDENTSITE NEWS
About Me
Facebook Contact
My Twitter
My Tweets
Popular Posts
-
Ini salah satu bahan praktikum fisika dasar gue pas masih di tingkat 1. Gue share supaya bisa membantu peserta praktikum tingkat 1 lainnya...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang kaya akan budaya dan dae...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang lain. Meskipun hidup ber ke...
-
Tujuan saya memilih topik ini adalah untuk mendeskripsikan penyesuaian diri pada kepribadian ekstrovert dan introvert. Lalu mengetahui pe...
-
I. Definisi Pendapatan Nasional Pendapatan nasional dapat didefinisikan sebagai: · Nilai barang dan jasa yang diprodu...
-
1. Teori Perilaku Produsen Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam me...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya manusia banyak tujuan yang hendak dicapai sepanjang hidupnya. Seringkali ...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi I...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki keberagaman terbany...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberagaman dalam budaya Indonesia tercermin pada bagian budaya-budaya ...
0 comments:
Post a Comment