MAHASISWA BERPRESTASI
Kehidupan kampus mahasiswa hanya seputar di
kelas lalu pulang atau bertemu teman dan mengobrol. Apakah itu cukup? Tentu
saja tidak. Jika hanya seperti itu mahasiswa tidak akan menjadi seseorang yang
hebat kelak. Mereka juga harus berprestasi untuk menunjang karirnya. Selesai
kuliah, bekerja atau menambah daftar pengguran terdidik? Artinya, pada wilayah
ini mahasiswa bersentuhan dengan kemampuan akademik dan IPK.
Mahasiswa yang berprestasi adalah mahasiswa
yang terjamin kualitas sumber daya manusianya. Mereka dikatakan berprestasi
karena telah melakukan suatu hal yang lebih baik dari mahasiswa lainnya,
mendapat sebuah penghargaan atau menjadi mahasiswa yang mengukir catatan
kebanggaan lainnya. Prestasi mereka tentu saja tidak akan menjadi hitam diatas
putih. Prestasi yang diraih mahasiswa dapat digunakan untuk mempermudah
mendapatkan pekerjaan setelah lulus kuliah. Selain prestasi yang mereka
dapatkan, tentu saja juga membuat bangga orang tua, teman-teman, pendidik, dan
almamater.
Meskipun demikian, mahasiswa berprestasi
bukan yang hanya belajar, belajar, dan belajar saja, melainkan juga mampu dalam
berorganisasi serta memiliki budi pekerti luhur. Apalagi mahasiswa yang bisa
menyeimbangkan antara kuliah dan organisasi.
Mahasiswa sekarang, cenderung mempresepsikan
prestasi hanya sebatas kemampuan akademik dan IPK sehingga terjebak pada ranah
formalitas dan menganggap bahwa dosen merupakan medium satu-satunya sumber
ilmu. Kehidupan di kampus sebatas ajang bergaul dengan teman-teman satu kelas,
karena tidak mengikuti kegiatan apapun di kampus, kecuali kuliah. Mind-set yang
dibangun pun bersifat datar, yaitu IPK coumlade, kuliah tepat waktu, lulus jadi
PNS misalnya.
Maka setiap mahasiswa hendaknya benar-benar
bisa mengolah diri dan waktunya, ia harus mengetahui bagaimana caranya meraih
prestasi yang tinggi, dan melaksanakannya dengan penuh kesungguhan. Ini yang
harus diprioritaskan. Kemudian, ia harus menyisihkan waktunya untuk berlatih
berorganisasi. Ia bisa memilih di antara organisasi yang ada, baik intra maupun
ekstra kampus. Dalam hal ini ia harus selektif agar organisasi yang dipilihnya
tidak justru membelokkan tujuan pokoknya, yaitu berprestasi dalam studi. Yang terakhir ia harus belajar tentang
sopan-santun dan tata karma, baik dalam bertutur maupun berperilaku. Ia harus
bisa menempatkan diri di hadapan atau kepada siapa ia berucap dan bertindak.
Setiap orang hendaknya tahu, bahwa makin tinggi status orang yang dihadapi,
maka makin dibutuhkan kehalusan budi pekerti. Berprestasi, berorganisasi,
berbudi pekerti luhur, itulah sosok mahasiswa ideal.
===================================================
Gaya
kalimat yang digunakan,
a) Kalimat
berkompilasi:
- Maka
setiap mahasiswa hendaknya benar-benar bisa mengolah diri dan waktunya, ia
harus mengetahui bagaimana caranya meraih prestasi yang tinggi, dan melaksanakannya
dengan penuh kesungguhan.
- Berprestasi,
berorganisasi, berbudi pekerti luhur, itulah sosok mahasiswa ideal.
b) Kalimat
bervariasi:
- Apakah
itu cukup? Tentu saja tidak. Jika hanya seperti itu mahasiswa tidak akan
menjadi seseorang yang hebat kelak. (Variasi kalimat pertanyaan)
- Selesai
kuliah, bekerja atau menambah daftar pengguran terdidik? Artinya, pada wilayah
ini mahasiswa bersentuhan dengan kemampuan akademik dan IPK. (Variasi kalimat
pertanyaan)
- Prestasi
yang diraih mahasiswa dapat digunakan untuk mempermudah mendapatkan pekerjaan
setelah lulus kuliah. (Variasi kalimat pernyataan)
- Mind-set
yang dibangun pun bersifat datar, yaitu IPK coumlade, kuliah tepat waktu, lulus
jadi PNS misalnya. (Variasi kalimat pernyataan)
c) Kalimat
pengulangan:
- Meskipun
demikian, mahasiswa berprestasi bukan yang hanya belajar, belajar, dan belajar
saja, melainkan juga mampu dalam berorganisasi serta memiliki budi pekerti
luhur. (Kalimat berepetisi bentuk)
d) Kalimat
pengonstruksian idiomatik:
- Selain
prestasi yang mereka dapatkan, tentu saja juga membuat bangga orang tua,
teman-teman, pendidik, dan almamater.
Thursday, April 30, 2015
|
Labels:
ARTIKEL
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright by Fauziah Safarina 2012. Powered by Blogger.
MY CAMPUS
STUDENTSITE NEWS
About Me
Facebook Contact
My Twitter
My Tweets
Popular Posts
-
Ini salah satu bahan praktikum fisika dasar gue pas masih di tingkat 1. Gue share supaya bisa membantu peserta praktikum tingkat 1 lainnya...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang kaya akan budaya dan dae...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang lain. Meskipun hidup ber ke...
-
Tujuan saya memilih topik ini adalah untuk mendeskripsikan penyesuaian diri pada kepribadian ekstrovert dan introvert. Lalu mengetahui pe...
-
I. Definisi Pendapatan Nasional Pendapatan nasional dapat didefinisikan sebagai: · Nilai barang dan jasa yang diprodu...
-
1. Teori Perilaku Produsen Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam me...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya manusia banyak tujuan yang hendak dicapai sepanjang hidupnya. Seringkali ...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi I...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki keberagaman terbany...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberagaman dalam budaya Indonesia tercermin pada bagian budaya-budaya ...
1 comments:
thanks utk sharingnya gan, yuk kunjungi website kita https://www.uma.ac.id/ kampus terbaik dan nomor satu di sumatera utara :)
Post a Comment