REMAJA DAN NARKOBA




Narkoba adalah pembunuh! Sekitar 15.000 remaja mati setiap tahunnya di Indonesia akibat narkoba. Narkoba sudah merambah masuk sekolah. Ada ratusan ribu Pelajar Indonesia menjadi pecandu narkoba bahkan menjadi Pengedar Narkoba. Jaringan pedagang Narkoba sudah memasuki lingkungan sekolah, kampus di semua kota dan kabupaten. Narkoba masih menjadi teror dan ancaman serius bagi generasi muda Indonesia.
Lalu, apa itu nakoba? Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya. Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Semua istilah ini, baik narkoba atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya.
Muda, sehat, dan berprestasi, itulah kesan pertama yang didambakan untuk menyatakan remaja masa kini. Remaja adalah saat dimana masa produktif atau masa dimana sedang mencari jati diri seseorang yang diiringi oleh rasa keingintahuan yang besar.
Pertemanan adalah faktor utama yang menyebabkan remaja terkena narkoba. Seringkali seorang anak muda terjebak kedalam lembah hitam narkoba hanya karena faktor pertemanan sehingga memunculkan keinginan coba-coba. Setelah dianalisa, pengaruh teman sebaya menjadi metode paling ampuh untuk urusan peredaran gelap narkoba. Seseorang begitu mudah terpengaruh oleh teman yang dianggap selevel. Selain menimbulkan hasil positif akan perkembangan teknologi yang semakin canggih, ternyata juga memunculkan potensi-potensi negatif pula. Pada masa seperti saat ini adalah boleh dibilang The Nations Without State, arus informasi begitu deras masuk tanpa melalui filter sehingga batas pergaulan boleh di bilang bebas tanpa batas.
Pada dasarnya, sifat umum dari narkoba ada tiga, yaitu Depresan, Stimulan dan Halusinogen. Depresan adalah bersifat menekan sistem syaraf hingga pengguna narkoba jenis ini bisa tidak sadarkan diri bahkan detak jantung semakin melemah. Sifat yang kedua adalah Stimulan, yaitu bersifat memberikan rangsangan pada sistem syaraf sehingga memunculkan kebugaran yang berlebih dan memiliki kecenderungan untuk selalu segar dan fit pada saat menggunakan narkoba, misalnya penggunaan jenis shabu. Ketiga adalah Halusinogen. Sifat dari narkoba ini adalah bersifat memunculkan angan-angan yang dipaksakan seolah-olah sesuai dengan kenyataan walaupun hal itu tidak mungkin terjadi, contohnya penggunaan ekstasi. Dari ketiga sifat tersebut yang menjadi sasaran utama adalah sistem syaraf yang tentu akan merubah tingkat pemikiran maupun kesadaran seseorang. Dan yang lebih fatal lagi adalah mengakibatkan kerusakan pada organ tubuh, mulai jantung, paru, hati dan ginjal. Jadi pada dasarnya yang diserang adalah fisik maupun psikologis seorang pengguna.
Merusak diri bila memakai narkoba, karena narkoba dapat mengakibatkan atau memunculkan kejahatan baru, seperti mencuri merampok dan berbagai tindak kekerasan maupun seks bebas. Upaya pemberantas narkoba pun sudah sering dilakukan namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga. Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi Narkoba.
Narkoba tidak diragukan lagi sebagai ancaman besar bagi manusia, teror bagi peradaban serta pembunuh generasi muda. Banyak anak-anak sekolah yang akhirnya terjerembab ke cengkraman narkoba. Mari kita kenali betul apa, bagaimana dan tindakan kita dalam menghadapi ancaman narkoba. Waspadalah!

===================================================

Gaya kalimat yang digunakan,
a)    Kalimat berkompilasi:
-      Selain narkoba, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. (Kalimat berklimaks)
-      Muda, sehat, dan berprestasi, itulah kesan pertama yang didambakan untuk menyatakan remaja masa kini.
b)   Kalimat bervariasi:
-      Narkoba adalah pembunuh! Sekitar 15.000 remaja mati setiap tahunnya di Indonesia akibat narkoba. Narkoba sudah merambah masuk sekolah. (Variasi kalimat perintah)
-      Lalu, apa itu nakoba? Narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat berbahaya. (Variasi kalimat pertanyaan)
-      Mari kita kenali betul apa, bagaimana dan tindakan kita dalam menghadapi ancaman narkoba. Waspadalah! (Variasi kalimat perintah)
c)    Kalimat pengulangan:
-      Merusak diri bila memakai narkoba, karena narkoba dapat mengakibatkan atau memunculkan kejahatan baru, seperti mencuri merampok dan berbagai tindak kekerasan maupun seks bebas. (kalimat berepetisi makna)
d)   Kalimat pengonstruksian idiomatik:

-      Selain menimbulkan hasil positif akan perkembangan teknologi yang semakin canggih, ternyata juga memunculkan potensi-potensi negatif pula. 

0 comments:

Post a Comment

Copyright by Fauziah Safarina 2012. Powered by Blogger.

GUNADARMA UNIVERSITY

STUDENTSITE NEWS

My Twitter

Twitter icon

My Tweets

Loading..

Popular Posts

Total Pageviews