ILMU SOSIAL DASAR DI BIDANG PSIKOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Manusia sebagai makhluk
sosial pasti akan melakukan interaksi dengan lingkungan. Ilmu sosial dasar adalah
suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan
lingkungan. Hubungan tersebut dapat mewujudkan adanya kenyataan sosial dan
masalah sosial yang penelahaannya menggunakan pendekatan berbagai disiplin (interdisiplin
dan atau multidisiplin) dengan memanfaatkan pengertian-pengertian (fakta, konsep,
teori) yang berasal dari lapangan ilmu sosial, salah satu diantaranya adalah
psikologi.
Psikologi memiliki cabang ilmu pengetahuan baru yang
memiliki hubungan dekat dengan ilmu sosial yaitu psikologi sosial, dalam ilmu
tersebut menguraikan tentang kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi
sosial.
Psikologi sosial adalah suatu studi tentang hubungan
antara manusia dan kelompok. Para ahli dalam bidang interdisipliner ini pada
umumnya adalah para ahli psikologi atau sosiologi, walaupun semua ahli
psikologi sosial menggunakan baik individu maupun kelompok sebagai unit
analisis mereka.
Psikologi sosial sempat dianggap tidak memiliki
peranan penting, tapi kini hal itu mulai berubah. Dalam psikologi modern,
psikologi sosial mendapat posisi yang penting. Psikologi sosial telah
memberikan pencerahan bagaimana pikiran manusia berfungsi dan memperkaya jiwa
dari masyarakat kita. Melalui berbagai penelitian laboratorium dan lapangan
yang dilakukan secara sistematis, para psikolog sosial telah menunjukkan bahwa
untuk dapat memahami perilaku manusia, kita harus mengenali bagaimana peranan
situasi, permasalahan, dan budaya.
1.2.
Rumusan
Masalah
Di makalah ini terdapat beberapa rumusan masalah. Diantaranya adalah:
1)
Apa pengertian Ilmu Sosial Dasar (ISD)?
2)
Bagaimana ISD dalam bidang psikologi?
3)
Apa itu psikologi sosial?
4)
Bagaimana
ruang lingkup dalam psikologi sosial?
5)
Apa
tujuan dan fungsi psikologi sosial?
6)
Seperti
apa wilayah aplikasi ISD dalam psikologi?
7)
Bagaimanakah
metode dalam psikologi sosial?
8)
Bagaimana
hubungan psikologi sosial dengan ilmu lainnya?
9)
Apa
saja manfaat ilmu psikologi sosial?
1.3.
Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan makalah
ini adalah sebagai salah satu syarat dalam pelaksanaan tugas mata kuliah ilmu
sosial dasar khususnya tentang pembahasan di bidang psikologi. Melalui makalah
ini, penulis mencoba untuk menjelaskan ilmu sosial dasar di bidang psikologi.
Agar setiap orang dapat saling berhubungan dengan baik dan positif.
1.4.
Metode
Penulisan
Metode penulisan yang digunakan
dalam makalah ini yaitu metode deskripsi analisi. Metode tersebut merupakan
metode yang memberikan gambaran objektif serta membahasnya secara lengkap yang
dilakukan dengan mengumpulkan data dari website.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian
Ilmu Sosial Dasar
Ilmu Sosial Dasar adalah suatu
pengetahuan yang menelaah masalah sosial yang timbul dan berkembang, yang
diwujudkan oleh masyarakat dengan menggunakan pengertian-pengertian yang
berasal dari berbagai bidang pengetahuan dalam ilmu sosial lainnya seperti
psikologi, antropologi, dll.
Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan
perpaduan dari ilmu sosial lainnya, karena masing-masing ilmu sosial memiliki
disiplin dan objek-objek metode ilmiah yang berbeda-beda.
Ilmu Sosial Dasar bukan merupakan
disiplin ilmu tersindiri, karena ISD tidak mempunyai objek dan metode ilmiah
tersendiri dan juga ia tidak mengembangkan suatu penelitian sebagaimana suatu
disiplin ilmu seperti ilmu sosial lainnya. Ilmu Sosial Dasar merupakan suatu
bahan studi atau program pengerjaan yang khusus dirancang untuk kepentingan
pendidikan / pengajaran.
Ilmu sosial yang memiliki
hubungan paling dekat dengan ilmu sosial dasar adalah Psikologi, karena hukum-hukumnya
yang sama yaitu dikembangkan secara berkomunitas, masyarakat, kelompok etnik,
dan sebagainya.
2.2.
Ilmu
Sosial Dasar Dalam Bidang Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang
berhubungan dengan tingkah laku manusia, maka ilmu sosial dasar mempunyai
ikatan yang erat dengan psikologi. Di lingkungan agar tercipta hubungan sosial
yang lancar tentunya dibutuhkan norma atau aturan agar dapat membangun karakter
seseorang yang mempunyai psikolog yang taat terhadap aturan. Karakter seseorang
memang berbeda-beda, semua itu tergantung kepada faktor yang mempengaruhi
kejiwaan seseorang pula. Contohnya lingkungan, jika seseorang di didik dalam
lingkungan yang keras tentunya terbentuklah kaarakter individu yang keras juga,
begitu pula sebaliknya jika seseorang di didik dalam lingkungan yang jauh dari
hiruk pikuk tentunya memiliki karakter yang jauh berbeda. Individu yang
terbiasa terdidik di jalanan tentunya memiliki karakter yang keras, karena
adanya tekanan keseharian yang mengharuskan mereka untuk mencari nafkah untuk
menghidupi kehidupan sehari-hari demi mendapatkan sesuap nasi yang penuh
tantangan, berbeda dengan individu yang tinggal jauh dari hiruk pikuk, cenderung
memiliki sifat yang taat akan aturan sosial.
Untuk membangun psikolog
yang baik dibutuhkan ilmu sosial dasar yang membangun psikolog individu yang
taat akan tata krama. Tata krama yang dimaksud adalah cara individu
berinteraksi dengan individu lainnya misalnya cara berbicara yang baik dan
sopan sehingga lawan bicara pun merasa senang dan betah terhadap kita. dengan
membiasakan diri taat akan aturan tentunya akan terbentuk psikologi yang baik
pula sehingga terbentuklah cara bertingkah laku yang baik.
2.3.
Pengertian
Psikologi
Psikologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya. Menurut
asalnya katanya, psikologi berasal dari bahasa Yunani Kuno: "ψυχή" (Psychē
yang berarti jiwa) dan "-λογία" (-logia yang artinya ilmu)
sehingga secara etimologis, psikologi dapat diartikan dengan ilmu yang
mempelajari tentang jiwa.
Psikologi sebagai
ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku dan pikiran manusia secara ilmiah
yang berhubungan dengan semua aspek kehidupan manusia. Psikologi bukan hanya
sebagai ilmu yang mempelajari perilaku menyimpang manusia tetapi juga
mempelajari mengapa manusia berfikir, mengapa manusia melakukan suatu hal yang
tidak dipahami oleh orang lain.
Pada pokoknya
psikologi itu menyibukkan diri dengan masalah kegiatan psikis seperti berfikir,
belajar, menanggapi, mencinta, membenci, dan lain – lain. Macam – macam
kegiatan psikis pada umumnya dibagi menjadi 4 kategori yaitu : pengenalan atau
kognisi, perasaan atau emosi, kemauan atau konotasi, dan gejala campuran.
Ilmu psikologi adalah ilmu yang
tergolong muda (sekitar akhir 1800-an). Tetapi, manusia disepanjang sejarah
telah memperhatikan masalah psikologi. Seperti filsuf yunani terutama Plato dan
Aristoteles, setelah itu St. Augustine(354-1650) dianggap tokoh besar psikologi
modern karena perhatiannya pada introspeksi dan keingintahuannyatentang
fenomena psikologi.
Descartes (1596-1650) mengajukan
bahwa teori hewan adalah mesin yang dapat dipelajari sebagaimana mesin lainnya,
ia juga memperkenal konsep kerja reflek. Banyak ahli filsafat terkenal lain
dalam abad tujuh belas dan delapan belas-Leibnits, Hobbes, Locke, Kant dan
Hume-memberikan sumbangan dalam bidang psikologi, pada saat itu psikologi
berbentuk wacana belum menjadi ilmu pengetahuan.
Psikologi adalah ilmu yang luas
dan ambisius, dilengkapi oleh biologi pada perbatasannya dengan ilmu alam dan
dilengkapi oleh sosiologi dan antropologi pada perbatasannya dengan ilmu
sosial.
2.4.
Pengertian
Psikologi Sosial
Psikologi sosial sebagai ilmu
yang merupakan cabang ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut
menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan
situasi-situasi sosial, seperti situasi kelompok,situasi massa dan sebagainya
termasuk di dalamnya interaksi antara orang dan hasil kebudayanya.
Psikologi sosial juga merupakan
suatu ilmu pengetahuan baru dalam abad modern. Ilmu ini mulai di rintis pada
tahun 1930 di amerika serikat dan kemudian juga di Negara-negara lain. Sebagai
disiplin ilmu yang relatif baru dalam perkembangannya ia banyak menggunakan
materi-materi yang sudah tersedia dalam disiplin ilmu sosial lainnya, seperti
dari sosiologi dan antropologi misalnya konsep-konsep tentang norma, sruktur
social dan peran adalah konsep yang di ambil dari disiplin ilmu yang sudah
lebih dahulu berkembang. Pengkajian psikologi sosial dan ruang lingkupnya akan
dapat member gambaran tentang apa pengertian psikologi sosial dan apa saja yang
menjadi objek dalam studinya. Mempelajari modul Psikologi Sosial dan Ruang
Lingkupnya merupakan pangkal otak untuk mengetahui lebih lanjut tentang
prinsip-prinsip maupun proses yang tingkah laku seseorang sebagai mahluk
sosial.
2.5.
Definisi-Definisi
Psikologi Sosial Menurut Para Ahli
1) Hubert Bonner
Psikologi Sosial
adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
2) A.M . chorus
Psikologi Sosial
adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota suatu
masyarakat.
3) Michener & Delamater : 1999
Psikologi Sosial
adalah studi alami tentang sebab-sebab dari prilaku sosial manusia.
4) Gordon Allport : 1985
Psikologi Sosial
adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana
pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh kehadiran orang
lain, baik secara nyata/aktual, dalam bayangan/imajinasi dan dalam kehadiran yang
tidak langsung (implied).
5) Davis O Sears
Psikologi Sosial
merupakan usaha sistematis untuk memahami prilaku sosial, yakni :
a) Bagaimana kita mengamati orang lain dan situasi social
b) Bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita.
c) Bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi social
6) Shaw & Costanzo : 1970
Psikologi Sosial
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi
dari rangsang-rangsang sosial.
7) Berhm & Kassin
Psikologi Sosial
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari cara individu berpikir, merasa, dan
bertingkah laku dalam setting sosial.
2.6.
Ruang
Lingkup Psikologi Sosial
Psikologi sosial mempunyai 3 ruang lingkup, yaitu :
1)
Studi tentang
pengaruh sosial terhadap proses individu, misalnya : studi tentang persepsi,
motivasi proses belajar, atribusi (sifat).
2)
Studi tentang
proses-proses individual bersama, seperti bahasa, sikap sosial, perilaku meniru
dan lain-lain.
3)
Studi tentang
interaksi kelompok, misalnya kepemimpinan, komunikasi hubungan kekuasaan,
kerjasama dalam kelompok, dan persaingan.
Ditinjau dari segi objeknya,psikologi dapat dibedakan
dalam dua golongan besar, yaitu:
a.
Psikologi yang
menyelidiki dan mempelajari manusia.
b.
Psikologi yang
menyelidiki gdan mempelajari hewan,yang umumnya lebih tegas disebut psikologi
hewan
Kesulitan lain dalam pembentukan
teori psikologi sosial adalah menentukan ruang lingkup suatu teori seperti berikut
ini:
a)
Jangkauan penerapan
(comprehensiveness), yaitu untuk berapa banyak (macam) fenomena atau
kepribadian teori ini dapat diterapkan.
b)
Keterbatasan, yaitu
sampai dimana perlu diberikan prasyarat pada kondisi dimana fenomena itu timbul
agar suatu teori dapat dinyatakan berlaku.
c)
Keumuman
(generality), sampai dimana teori bias diperluas untuk mencakup situasi-situasi
yang tidak tercakup dalam fenomena awal yang dijadikan dasar untuk penyusunan
teori yang bersangkutan.
2.7.
Tujuan
Ilmu Psikologi Sosial
Sebagaimana ilmu-ilmu yang lain, psikologi
sosial bertujuan untuk mengerti suatu gejala atau fenomena. Dengan mengerti
suatu fenomena, kita dapat membuat peramalan-peramalan tentang kapan akan
terjadinya fenomena tersebut dan bagaimana hal itu akan terjadi. Selanjutnya
dengan pengertian dan kemampuan peramalan itu, kita dapat mengendalikan
fenomena itu sampai batas-batas tertentu. Inilah sebetulnya tujuan dari ilmu,
termasuk psikologi sosial. Namun tentu saja tidak selalu kalau kita bisa
mengontrol suatu gejala maka kita sudah mengerti betul tentang gejala itu.
Seorang pengemudi mobil misalnya,dapat mengendalikan mobilnya tanpa ia mengerti
betul tentang mekanisme yang menggerakkan mobil tersebut.
Tujuan
ilmu sosial dasar dalam bidang psikologi yaitu agar manusia dapat memahami
betul bagaimana cara dia berperilaku dan memahami bagaimana kehidupan yang
sempurna dengan tau betul manusia itu bagaimana dia berperilaku, berkata dengan
sopan kepada manusia yang lain.
2.8.
Fungsi
Psikologi Sebagai Ilmu
Psikologi memiliki tiga fungsi sebagai ilmu yaitu:
1)
Menjelaskan,
yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi.
Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
2)
Memprediksikan,
Yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah
laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi
3)
Pengendalian,
Yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya
berupa tindakan yang
sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta rehabilitasi atau
perawatan.
2.9.
Wilayah Aplikasi Ilmu
Sosial Dasar Dalam Psikologi
Wilayah aplikasi psikologi adalah
wilayah-wilayah dimana kajian psikologi dapat diterapkan. Walaupun demikian,
belum terbiasanya orang-orang indonesia dengan spesialisasi membuat wilayah
aplikasi ini rancu. Misalnya, seorang ahli psikologi pendidikan mungkin saja
bekerja pada HRD sebuah perusahaan atau sebaliknya.
1)
Psikologi pendidikan
Psikologi pendidikan adalah
perkembangan dari psikologi perkembangan dan psikologi sosial, sehingga hampir
sebagian besar teori-teori dalam psikologi perkembangan dan psikologi sosial
digunakan di psikologi pendidikan. Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana
manusia belajar dalam setting pendidikan, keefektifan sebuah pengajaran, cara
mengajar, dan pengelolaan organisasi sekolah.
2)
Psikologi sekolah
Psikologi sekolah berusaha menciptakan
situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik,
sosialisasi, dan emosi.
3)
Psikologi Industri
dan Organisasi
Psikologi industri memfokuskan
pada menggembangan, mengevaluasi dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang
dikerjakan oleh individu, sedangkan psikologi organisasi mempelajari bagaimana
suatu organisasi memengaruhi dan berinteraksi dengan anggota-anggotanya.
4)
Psikologi
Kerekayasaan
Penerapan Psikologi yang
berkaitan dengan interaksi antara manusia dan mesin untuk meminimalisasikan
kesalahan manusia ketika berhubungan dengan mesin (human error).
5)
Psikologi Klinis
Adalah bidang studi psikologi dan
juga penerapan psikologi dalam memahami, mencegah dan memulihkan keadaan
psikologis individu ke ambang normal.
2.10.
Metode-Metode
Psikologi Sosial
Dalam psikologi sosial ada
beberapa metode yang dilakukan secara empiris tidak seperti ketika psikologi
sosial hanya dipikir dan direnungkan tanpa bukti dan fakt-fakta yang jelas, ada
beberapa metode yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Yaitu :
1)
Metode Eksperimen
Wilhem Wundt adalah yang pertama
memakai dam mendasarkan metode ini kedalam psikologi sosial secara ilmiah,
dalam metode ini ada beberapa syarat yang diajukan oleh Wilhem:
a)
Kita harus dapat
menetukan dengan tepat waktu terjadi gejala yang ingin kita selidiki.
b)
Kita harus dapat
mengikuti langsung gejala yang ingin kita selidiki dari mulanya sampai pada
akhirnya, dan kita harus mengamati dengan perhatian yang khusus.
c)
Tiap-tiap observasi
(pengamatan) harus dapat kita ulangi dalam keadaan-keadaan yang sama.
d)
Kita harus
mengubah-ubah dengan sengaja syarat- syarat keadaan eksperimen Maksud metode
ini memanglah untuk menimbulkan dengan sengaja suatu gejala guna dapat
menyelidiki berlangsungnya dengan persiapan yang cukup dan perhatian yang
khusus.
2)
Metode Survey
Dalam metode ini penyelidik
mengumpulkan keterangan- keterangan seluas mungkin mengenai kelompok tertentu
yang ingin dia selidiki, kebiasaan survey yang digunakan adalah dengan
wawancara, observasi dan angket untuk mendapatkan keterangan
3)
Metode Diagnotik-Psikis
Dalam mengumpulkan beberapa
keterangan biasanay penyelidik tidak melakuakan dengan biasa, kadang perlu
dilakukan uji test-test psikolgi yang dapat menggambarkan segi-segi psikologi
yang lebih dalam mendapat keterangan.
4)
Metode Sosiometri
Morena adalah orang yang berjasa dalam metode ini
karena dialah yang menemukannya, yang mana metode ini merupakan metode
baru dalam ilmu sosial dan terfokus untuk meneliti “intra-group- relations” atau saling berhubungan antara
anggota kelompok di dalam suatu
kelompok.
2.11.
Metodologi
Dalam Psikologi Sosial
Beberapa metodologi dalam psikologi diantaranya :
1)
Metodologi Eksperimental
Cara ini dilakukan biasanya di
dalam laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti
mempunyai kontrol sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen. Yaitu
menentukan akan melakukan apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan
melakukan penelitian, seberapa sering melakukan penelitiannya, dan sebagainya.
Pada metode eksperimental, maka sifat subjektivitas dari metode introspeksi akan
dapat diatasi. Pada metode instrospeksi murni hanya diri peneliti yang menjadi
objek. Tetapi pada instrospeksi eksperimental jumlah subjek banyak, yaitu orang
- orang yang dieksperimentasi itu. Dengan luasnya atau banyaknya subjek
penelitian maka hasil yang didapatkan akan lebih objektif.
2)
Observasi Ilmiah
Pada pengamatan ilmiah, suatu hal
pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja. Melainkan dengan
proses ilmiah dan secara spontan. Observasi alamiah ini dapat diterapkan pula
pada tingkah laku yang lain, misalnya saja : tingkah laku orang-orang yang
berada di toko serba ada, tingkah laku pengendara kendaraan bermotor dijalan
raya, tingkah laku anak yang sedang bermain, perilaku orang dalam bencana alam,
dan sebagainya.
3)
Sejarah Kehidupan (metode biografi)
Sejarah kehidupan seseorang dapat
merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang
bersangkutan, misalnya dari cerita ibunya, seorang anak yang tidak naik kelas
mungkin diketahui bahwa dia bukannya kurang pandai tetapi minatnya sejak kecil
memang dibidang musik sehingga dia tidak cukup serius untuk mengikuti
pendidikan di sekolahnya. Dalam metode ini orang menguraikan tentang
keadaaa, sikap - sikap ataupun sifat lain mengenai orang yang bersangkutan.
Pada metode ini disamping mempunyai keuntungan juga mempunyai kelemahan, yaitu
tidak jarang metode ini bersifat subjektif.
4)
Wawancara
Wawancara merupakan tanya jawab
si pemeriksa dan orang yang diperiksa. Agar orang diperiksa itu dapat menemukan
isi hatinya itu sendiri, pandangan-pandangannya, pendapatnya dan lain-lain
sedemikian rupa sehingga orang yang mewawancarai dapat menggali semua informasi
yang dibutuhkan.Baik angket atau interview keduanya mempunyai persamaan, tetapi
berbeda dalam cara penyajiannya. Keuntungan interview dibandingkan dengan
angket yaitu:
1.
Pada interview
apabila terdapat hal yang kurang jelas maka dapat diperjelas
2.
interviewer(penanya)
dapat menyesuaikan dengan suasana hati interviwee ( responden yang ditanyai)
3.
Terdapat interaksi
langsung berupa face to facesehingga diharapkan dapat membina hubungan yang
baik saat proses interview dilakukan.
5)
Angket
Angket merupakan wawancara dalam
bentuk tertulis. Semua pertanyaan telah di susun secara tertulis pada
lembar-lembar pertanyaan itu, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca
pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya secara tertulis pula.
Jawaban-jawabannya akan dianalisis untuk mengetahui hal-hal yang diselidiki.
6)
Pemeriksaan Psikologi
Dalam bahasa populernya
pemeriksaan psikologi disebut juga dengan psikotes Metode ini menggunakan
alat-alat psikodiagnostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli
yang benar-benar sudah terlatih. alat-alat itu dapat dipergunakan unntuk
mengukur dan untuk mengetahui taraf kecerdasan seseorang, arah minat seseorang,
sikap seseorang, struktur kepribadian seeorang, dan lain-lain dari orang yang
diperiksa itu.
7)
Metode Analisis Karya
Dilakukan dengan cara
menganalisis hasil karya seperti gambar - gambar, buku harian atau karangan
yang telah dibuat. Hal ini karena karya dapat dianggap sebagai pencetus dari
keadaan jiwa seseorang.
8)
Metode Statistik
Umumnya digunakan dengan cara
mengumpulkan data atau materi dalam penelitian lalu mengadakan penganalisaan
terhadap hasil; yang telah didapat.
2.12. Hubungan
Psikologi Sosial Dengan Ilmu - Ilmu Sosial Lainnya
Serge moscovici seorang
psikolog sosial perancis menyatakan bahwa psikologi sosial adalah jembatan
diantara cabang-cabang pengetahuan sosial lainnya. Sebab psikologi sosial
mengakui pentingnya memandang individu dalam suatu system sosial yang lebih
luas dan karena itu menarik kedalamnya sosiologi, ilmu politik, antropologi,
dan ekonomi. Psikologi sosial mengakui aktifitas manusia yang rentangnya luas
dan pengaruh budaya serta perilaku manusia dimasa lampau. Dalam mengambil fokus
ini psikologi sosial beririsan dengan filsafat, sejarah, seni dan musik. Selain
itu psikologi sosial memiliki perspektif luas dengan berusaha memahami
relevansi dari proses internal dari aktivitas manusia terhadap perilaku sosial.
Dalam hal ini psikologi sosial misalnya mungkin mempertanyakan bagaimana
keadaan orang setelah menyaksikan suatu kejadian menakutkan akan mempengaruhi
arousal secara fisiologis, seperti tekanan darah dan serangan jantung. Karena
perspektif ini, maka dibahas tentang persepsi, kognisi dan respon fisiologis.
Meskipun demikian, perlu
dicatat bahwa ciri khas dari psikologi sosial adalah lebih memfokuskan kepada
individu daripada kelompok. Sementara ahli ilmu sosial yang lain mempergunakan
analisis kemasyarakatan yakni mempergunakan faktor-faktor secara luas untuk
menjelaskan perilaku sosial. Misalnya sosiologi lebih tertarik pada struktur
dan fungsi kelompok. Kelompok itu dapat kecil (keluarga), atau moderat
(perkumpulan mahasiswa, klub sepakbola), atau luas (suatu masyarakat).
Sementara bidang studi
lain dari psikologi yang tertarik pada keunikan dari perilaku individu adalah
psikologi kepibadian. Pendekatan psikologi kepribadian adalah membandingkan
masing-masing orang. Sementara pendekatan psikologi sosial adalah
mengidentifikasikan respon (cara bereaksi) dari sebagian besar atau kebanyakan
orang dalam suatu situasi dan meneliti bagaimana situasi itu mempengaruhi
respon tersebut.
2.13.
Manfaat Ilmu
Psikologi Sosial
Seberapa
besar kita mengenal psikologi dalam kehidupan sehari-hari? Mungkin tidak banyak
yang kita ketahui terkait dengan aplikasi praktis ilmu psikologi dalam
kehidupan sehari-hari. Psikologi sendiri punya stigma negatif yang selalu
dikait-kaitkan dengan gangguan jiwa, seperti kegilaan (insanity).
Padahal psikologi itu sangat luas, karena dimana ada manusia, maka psikologi
akan beperan serta. Berikut ini adalah hal psikologi yang dapat meningkatkan
kehidupan kita.
1.
Hidup yang termotivasi
Hidup
penuh dengan keinginan-keinginan yang ingin kita capai dan selesaikan. Apakah
itu berhenti merokok, menurunkan berat badan, mempelajari bahasa baru, dll.
Nah, dengan psikologi, kita dapat mempelajari cara bagaimana kita meningkatkan
kapasitas otak dan kognitif kita untuk senantiasa termotivasi untuk
menyelesaikan setiap goal dalam hidup kita.
Contoh
sederhana yang dapat kita lakukan adalah member reward sendiri terhadap
diri kita ketika kita telah berhasil melakukan sebuah tugas dengan baik,
misalnya makan malam yang lebih mewah sedikit. Hal ini akan membatu kita
untuk tetap termotivasi melakukan hal lain dan menyelesaikannya dengan baik.
2.
Dapat memperkaya gaya
kepemimpinan kita
Tidak
harus menjadi seorang manejer disebuah perusahaan terkenal agar kita belajar
tentang kepemimpinan. Walaupun untuk hak-hal yang sederhana, melatih
kepemimpinan itu sangat berguna buat kehidupan kita, karena kita sadar bahwa
tidak semua orang terlahir untuk jadi pemimpin.
Jadi,
psikologi menjadi jembatan untuk kita dapat menjadi pemimpin yang baik paling
tidak bagi diri kita sendiri. Contoh sederhana yang bisa kita lakukan adalah
ikut berkerja sama dengan kelompok-kelompok sosial disekitar kita.
3.
Meningkatkan cara
berkomunikasi kita
Jika
dokter memiliki istilah bertangan dingin maka untuk psikolog ada istilah
berbibir dingin karena senjatanyanya adalah kata-kata. Tak heran kalau
mendengar seorang psikolog berbicara, begitu enaknya dan menenangkan.
Tapi
kita tidak perlu jadi seorang psikolog agar menjadi seorang good
communicator. Dengan psikologi, kita dapat belajar pentingnya sikap
nonverbal (tidak dengan kata-kata) dalam berkomunikasi dengan orang lain,
seperti mimik wajah, bahasa tubuh, dll. Dengan ini, akan meningkatkan hubungan
interpersonal kita dengan orang lain dan dapat mengirimkan pesan kita kepada
orang melalui komunikasi yang efektif
Contoh
sederhana yang bisa kita lakukan adalah menggunakan kontak mata baik dan pas
ketika kita sedang berkomunikasi dengan orang lain.
4.
Belajar
berempati dengan orang lain
Empati
lebih tinggi tingkatannya dari pada simpati. Dengan berempati, kita berusaha untuk
masuk ke sisi orang lain, merasakan apa yang orang lain rasakan dari sisi orang
lain itu. Jadi psikologi mengajari kita untuk lebih peka terhadap orang-orang
disekitar kita.
Melalui
empati, kita juga belajar untuk memahami dan mengerti orang lain dengan tulus
dan niat untuk membantu secara ikhlas. Cara sederhana yang bisa kita lakukan
adalah dengan peka mencoba mengerti perasaan orang lain yang ada disekitar
kita. Ini juga akan melatih diri untuk lebih mengenal dan mengerti perasaan
diri kita sendiri.
5.
Menjadi
lebih sehat
Apa
hubungan psikologi dengan tubuh? Jabawannya tidak terpisahkan. Itu ibarat 2
sisi koin yang tidak bisa dihilangkan atau dipisahkan salah satunya. Oleh
karena itu ada sub cabang psikologi yang bernama psikosomatologi yang
mempelajari penyakit, tubuh sakit menyebabkan gangguan jiwa dan sebaliknya,
gangguang jiwa yang membuat tubuh jadi sakit.
Jadi,
dengan psikologi dijamin kehidupan kita akan bertambah sehat setiap harinya.
Berpikiran positif, setiap hari disertai dengan senyum akan meningkatkan
produktifitasan tubuh sehinnga menghasilkan energi lebih optimal dan membuat
tubuh kita lebih sehat karena meneluarkan zat-zat berbahya dalam tubuh, adalah
salah satu contoh sederhana yang bisa kita lakukan setiap hari.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Dari
beberapa penjelasan sebelumnya, dapat kita simpulkan bahwa sangatlah kuat
pengaruhnya ilmu sosial dasar terhadap bidang psikologi, tentunya pembangunan
karakter seseorang. Satu dengan lainnya memiliki hubungan yang erat dalam
pembangunan karakter masing-masing individu sendiri. Dapat dikatakan ilmu
sosial dasar sekali lagi sangat berpengaruh besar dalam psikologi tiap tiap
individu dalam pembangunan masing-masing karakter.
Pada hakikatnya,
psikologi membutuhkan orang lain untuk saling berinterksi satu sama lain untuk
berkonsultasi. Psikologi di tempat manapun yang membutuhkan analisis dari suatu
individu lain untuk dapat bergerak secara dinamis. Sosial diartikan sebagai
kelompok, atau non-individualis. Begitu juga psikologi, yang tidak akan berkembang
jika hanya dijalankan oleh satu orang saja.
3.2.
Saran
Sebaiknya Ilmu Sosial
di bidang psikologi lebih di kembangkan di indonesia, karena banyak sekali
manfaat yang dapat kita peroleh dari isi-isi ilmu di dalamnya.
Mempelajari
ilmu psikologi bukan hanya dalam kalangan remaja atau dikalangan mahasiswa saja
tetapi dengan kita mempelajari ilmu psikologi itu sendiri kita dapat
berinteraksi dengan baik dengan masyarakat disekitar kita, dan juga dapat
menjadi kita sebuah motivasi untuk menjadikan kehidupan kita menjadi lebih
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Thursday, November 15, 2012
|
Labels:
ISD
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Copyright by Fauziah Safarina 2012. Powered by Blogger.
MY CAMPUS
STUDENTSITE NEWS
About Me
Facebook Contact
My Twitter
My Tweets
Popular Posts
-
Ini salah satu bahan praktikum fisika dasar gue pas masih di tingkat 1. Gue share supaya bisa membantu peserta praktikum tingkat 1 lainnya...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang kaya akan budaya dan dae...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang lain. Meskipun hidup ber ke...
-
Tujuan saya memilih topik ini adalah untuk mendeskripsikan penyesuaian diri pada kepribadian ekstrovert dan introvert. Lalu mengetahui pe...
-
I. Definisi Pendapatan Nasional Pendapatan nasional dapat didefinisikan sebagai: · Nilai barang dan jasa yang diprodu...
-
1. Teori Perilaku Produsen Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang bagaimana tingkah laku produsen dalam me...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya manusia banyak tujuan yang hendak dicapai sepanjang hidupnya. Seringkali ...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keragaman budaya atau “cultural diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi I...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang memiliki keberagaman terbany...
-
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberagaman dalam budaya Indonesia tercermin pada bagian budaya-budaya ...
0 comments:
Post a Comment